Jakarta (ANTARA) - Seorang calon hakim agung mengundurkan diri dari proses seleksi kualitas yang diadakan oleh Komisi Yudisial (KY) pada Selasa (11/1) hingga Rabu (12/1) 2022.
"Satu orang calon hakim agung mengundurkan diri karena sakit," kata Sekretaris Jenderal KY Arie Sudihar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sejak pengumuman kelulusan administrasi hingga registrasi pada Senin (10/1) 2022, KY memperoleh informasi terdapat dua calon hakim dari kamar pidana tidak melakukan registrasi ulang.
Satu orang mengundurkan diri karena alasan sakit dan satu calon hakim lolos administrasi untuk dua lowongan, yaitu kamar pidana dan hakim ad hoc tindak pidana korupsi pada Mahkamah Agung (MA). Yang bersangkutan kemudian memilih calon hakim ad hoc tindak pidana korupsi.
Secara umum, sebanyak 126 calon hakim agung dan 45 calon hakim ad hoc tindak pidana korupsi pada MA menjalani seleksi kualitas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Selain calon hakim agung, Arie membenarkan satu orang calon hakim ad hoc tindak pidana korupsi pada MA juga memilih mundur. Sehingga, dari total awal yang lolos administrasi 46 orang menjadi 45 orang yang ikut seleksi kualitas.
"Satu orang yang mundur ini juga karena sakit," kata dia.
Lebih rinci, 126 orang calon hakim agung yang mengikuti seleksi kualitas terdiri dari 25 orang calon dari kamar perdata, 51 calon dari kamar pidana, delapan calon dari kamar tata usaha negara khusus pajak dan 42 calon dari kamar agama.
Dalam upaya mendapatkan calon hakim yang berkualitas, KY juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi atau pendapat secara tertulis tentang rekam jejak terkait integritas, kapasitas, perilaku dan karakter para calon.
Masyarakat dapat memberikan sejumlah masukan atau laporan ke KY paling lambat 28 Januari 2022. Hal tersebut bisa disampaikan ke alamat email: rekrutmen@komisiyudisial.go.id atau ke alamat Komisi Yudisial Republik Indonesia (Tim Sekretariat Seleksi Calon Hakim Agung) Jalan Kramat Raya Nomor 57, Jakarta Pusat.
Berita Terkait
KY Papua: 10 laporan ditindaklanjuti hingga pusat periode Januari-Juli
Selasa, 13 Agustus 2024 17:39
Komisi Yudisial pembinaan hukum ke masyarakat adat Papua
Selasa, 26 Desember 2023 15:40
Komisi Yudisial harap 2024 masyarakat Papua dapat pelayanan hukum prima
Selasa, 26 Desember 2023 11:17
Komisi Yudisial harap akademisi aktif kawal peradilan di Papua
Rabu, 22 November 2023 20:10
KY hadir meningkatkan kepercayaan terhadap pengawasan kinerja hakim
Sabtu, 26 Agustus 2023 18:14
PN Jayapura: Penghubung KY di Papua meningkatkan mutu hakim
Kamis, 24 Agustus 2023 17:00
Komisi Yudisial pantau proses sidang kasus HAM Paniai
Rabu, 21 September 2022 15:17
Mahkamah Agung tunggu penjelasan resmi KPK terkait OTT hakim PN Surabaya
Kamis, 20 Januari 2022 12:47