Biak (ANTARA) - Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia BBPSDM) Litbang Kementerian Kominfo Makassar RM Agung Harimurti mengatakan kebutuhan tenaga terampil teknologi informasi digital di Indonesia mencapai 600 ribu/tahun.
"Untuk pemenuhan tenaga IT Indonesia dihasilkan lewat pendidikan vokasi dari perguruan tinggi hingga lulusan SMK ketrampilan IT dan baru terealisasi setengah atau 300 ribu/tahun," ujar Kepala Balai Besar Pengembangan SDM dan Litbang Kominfo Makassar RM Agung Harimurti di Biak, Selasa.
Ia mengakui untuk bisa menambah tenaga terampil kompetensi digital, pihak BBPSDM dan Litbang Kominfo Makassar memprogramkan pelatihan Vocational School Graduate Academy (VSGA).
"Melalui pelatihan VSGA tenaga kerja angkatan muda dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan digitalisasi," ujarnya.
Agung menyebut potensi pasar digital Indonesia hingga 2024 diperkirakan mencapai Rp1.400 triliun, sehingga membutuhkan SDM IT yang berkompeten.
"Peluang pasar digital masih didominasi dari luar Indonesia, sehingga pemerintah harus mengupayakan peningkatan kemampuan kompetensi tenaga kerja muda," katanya.
Agung mengatakan setelah mengikuti pelatihan VSGA angkatan kerja muda Kabupaten Biak Numfor akan diberikan kesempatan mengikuti ujian sertifikasi nasional.
"Ketika peserta dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikasi akan mendapat pengakuan secara nasional," ucap Agung.
Ia mengharapkan peserta pelatihan VSGA benar-benar mengikuti materi pelatihan hingga selesai, sehingga dapat meningkatkan kemampuan teknologi digital bagi lulusan SMK Yapis dan SMK YPK sebagai peserta.
Sementara itu, Ketua Panitia pelatihan VSGA, Tasmil menyebut pelatihan berlangsung lima hari sejak 13-17 September 2022 .
Tasmil mengatakan untuk peserta pelatihan sebanyak 50 orang dibagi dua skema pelatihan. Untuk pelatihan data manajemen staf sebanyak 25 peserta dan 25 peserta pelatihan junior network administrator.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kebutuhan tenaga teknologi digital di Indonesia 600 ribu/tahun