Masyarakat Asmat tidak pernah mengganggu pembangunan proyek di daerah ini karena semua itu nantinya bermanfaat untuk mereka.
"Hingga saat ini dukungan masyarakat diwujudkan dengan tidak mengganggu dan menjaga pelaksanaan berbagai proyek hingga ke kampung-kampung, " katanya kepada ANTARA, Selasa.
Selain mendukung dengan menjaga berbagai proyek pembangunan di daerah ini, papar dia, masyarakat bahkan terlibat dalam proyek pembangunan sehingga memberi nilai tambah.
Ada beberapa program yang menggunakan dana pemerintah, misalnya dana desa di mana melalui dana tersebut masyarakat menggunakan untuk membangun sesuai kesepakatan bersama di antaranya membangun tambatan kapal, rumah atau tempat penampungan air hujan.
Setiap tahun melalui dana desa, ujarnya, masyarakat membangun kampungnya sesuai kesepakatan dan pengerjaan dilakukan gotong royong.
"Untuk dana kampung diserahkan ke kampung dan masyarakat yang mengelola sehingga mereka langsung merasakan," kata dia.
Bupati mengaku untuk dana kampung setiap tahun dialokasikan sekitar Rp324 miliar untuk 224 kampung.
Dana yang diterima setiap kampung berbeda karena diberikan sesuai dengan jumlah penduduk, papar dia.
"Khusus untuk penggunaan dana kampung, kami menyerahkan kepada masyarakat setempat sehingga mereka merasakan langsung manfaatnya, " katanya.