Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua mensosialisasikan penerapan katalog elektronik (e-Katalog) lokal bagi pengguna anggaran, kuasa penggunaan anggaran, pejabat pembuat komitmen setempat dan usaha mikro kecil (UMK) serta pelaku usaha lainnya di daerah itu, Selasa.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey di Jayapura, Selasa, mengatakan melalui sosialisasi penerapan katalog elektronik lokal dapat meningkatkan usaha ekonomi kreatif anak-anak muda di negeri berjuluk "Port Numbay" itu.
Karena semakin banyak produk yang dimasukkan dalam e-katalog akan memberikan manfaat menumbuhkan ekonomi bagi mereka dan juga tentu untuk pertumbuhan ekonomi di kota Jayapura," katanya.
Menurut Pekey, dengan adanya sosialisasi e-katalog lokal juga akan menambah pemahaman dan rasa memiliki untuk terus mendorong dan dikembangkan penerapannya dalam rangka membelanjakan produk yang dihasilkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal dan juga produk nasional melalui kegiatan pengadaan barang dan jasa pada 2023.
Dia menjelaskan e-katalog lokal yang dikelola pemerintah daerah melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Pemerintah Kota Jayapura pada 2022 dalam pemanfaatan produk dalam negeri melalui e-katalog mencapai 50 persen atau di atas target nasional sebesar 40 persen.
"Sehingga pada 2023 menjadi tantangan tersendiri bagi kami semua, terutama pengguna anggaran dalam rangka bagaimana mendorong untuk menggunakan produk dalam negeri baik hasil karya Papua maupun produk dari luar Papua," ujarnya.
Dia menambahkan dengan adanya etalase katalog maka akan ada 20 etalase produk yang perlu untuk di input oleh pelaku usaha di kota Jayapura sehingga diharapkan terus dikembangkan lagi guna mendukung dan menggerakkan ekonomi lokal lewat optimalisasi keterlibatan pelaku usaha daerah dalam penataan barang dan jasa pemerintah.
"Tentu ini tidak terlepas dari pembinaan dan pengembangan UMKM di kota Jayapura terkait bagaimana peran organisasi perangkat daerah yang bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, koperasi dan ekonomi kreatif," katanya lagi.