Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Papua dan Papua Barat sudah memanfaatkan beras impor asal Vietnam yang dipasok melalui Surabaya, Jawa Timur.
"Memang benar beras yang disalurkan Bulog merupakan beras impor asal Vietnam," kata Wakil Kepala Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat Dedi Apriliadi kepada ANTARA di Jayapura, Papua, Selasa.
Ia mengakui beras asal Vietnam itulah yang disalurkan Bulog untuk golongan anggaran dan lainnya.
Saat ini persediaan beras di gudang-gudang milik Bulog yang tersebar di enam provinsi di Tanah Papua mencapai sekitar 26 ribu ton termasuk yang masih dalam perjalanan.
Setiap bulan, kebutuhan beras di wilayah kerja Bulog Papua dan Papua Barat sekitar enam ribu ton.
"Dari data yang ada persediaan beras Bulog mampu bertahan untuk memenuhi kebutuhan hingga empat bulan ke depan," jelas Dedi.
Ketika ditanya apakah Bulog masih membeli beras dari petani di Merauke, Dedi mengaku penyerapan beras dari petani masih terbatas.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan golongan anggaran dan operasi pasar pihaknya sudah memasok beras ke Merauke.
"Sebanyak dua ribu ton beras dari Jawa Timur dan kebutuhan beras di wilayah itu mencapai 500 ton," jelas Dedi Apriliadi.