Jayapura (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Papua, Papua Barat dan Maluku menyebutkan salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah kerjanya yakni melalui pasar digital.
Kepala Kanwil DJKN Papua, Papua Barat dan Maluku Wibawa Pram Sihombing di Jayapura, Sabtu, mengatakan pasar digital ini dikemas melalui program lelang UMKM yang mana kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan.
“Untuk lelang UMKM pada (15/8) lalu kami melibatkan 20 pelaku usaha yang berasal dari Biak Numfor, Sorong, Jayapura dan Ambon,” katanya.
Menurut Wibawa, kemudian ada juga 25 UMKM yang terlibat dalam bazar di mana pelaku usaha tersebut merupakan binaan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), DJKN, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan Bank Indonesia.
“Melalui pasar digital seperti ini kami ingin memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat luas untuk mengenal apa saja produk-produk UMKM yang berasal dari Timur, khususnya di Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan pada program lelang beberapa waktu lalu pihaknya menghadirkan masing-masing produk dari produksi pelaku UMKM, diantaranya seperti tifa, miniatur rumah kaki seribu, kopi kasuari, dompet kulit buaya, kepiting rajut, ikan asap dan beberapa produk lokal lainnya.
"Namun yang mendapatkan tawaran yang cukup besar yakni dompet kulit buaya dengan harga Rp1 juta di mana dengan harga Rp700 ribu,” katanya lagi.
Dia menambahkan dengan keunikan dan keberagaman yang ada pihaknya yakin produk-produk UMKM Papua mampu bersaing pada pasar digital karena memiliki kualitas yang sangat baik sehingga DJKN berharap akan semakin banyak lagi yang mengikuti program lelang tersebut.