Timika (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua menyebutkan bahwa Kampung Mawokauw Jaya Distrik/Kecamatan Wania Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah menjadi percontohan penurunan stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).
Ketua Pokja Bina Keluarga Balita (BKN) pada BKKBN Provinsi Papua Tirsa Itaar di Timika Selasa mengatakan, Kampung Mawokauw Jaya mewakili 29 kabupaten kota di Papua yang dipilih untuk memaparkan praktik baik desa dalam penyelamatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Praktik baik yang dilakukan dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting melalui komitmen pemenuhan target desa/kelurahan bebas stunting," katanya.
Menurut Tirsa, inovasi yang dilakukan oleh Kampung Mawokauw Jaya menyesuaikan dengan kearifan lokal yang dimiliki guna menjawab permasalahan stunting di wilayahnya.
"Kampung Mawokauw Jaya memenuhi kriteria sebagai lokasi khusus praktik baik karena berkomitmen memenuhi layanan 1.000 HPK, diseminasi praktik baik desa/kelurahan bebas stunting, dan penerbitan kompilasi artikel atau narasi," kata Tirsa Itaar.
Kepala Kampung Mawokauw Jaya Edison Rafra menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Mimika telah mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan stunting sebesar Rp50 juta.
"Kami memberikan makanan tambahan bagi bayi, balita juga ibu hamil berupa susu, telur, kacang hijau, dan kue yang merupakan inovasi dengan memanfaatkan pangan lokal," katanya.
Dia menambahkan, pemberian makanan tambahan tidak langsung diberikan dalam jumlah banyak tetapi diberikan sesuai waktu dan kebutuhan dari anak stunting maupun ibu hamil.
"Kami berinovasi dengan memanfaatkan hasil kebun dan laut, jadi ubi dibuat menjadi kue kemudian diisi dengan ikan, inovasi ini berhasil menurunkan angka stunting dari 221 pada 2021 dan di 2023 sudah menurun jadi 16 anak," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kampung Mawokauw Jaya jadi percontohan penurunan stunting di Papua