Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan kehadiran program electrifying agriculture membawa keuntungan bagi pelaku usaha karena dapat memberikan solusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono mengatakan elektrifikasi pertanian atau electrifying agriculture merupakan program yang digagas oleh PLN yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pelayanan listrik agar lebih mudah dan terjangkau bagi petani.
“Untuk itu program electrifying agriculture dapat menjadi sebuah Solusi bagi para pelaku usaha yang masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM),” katanya.
Menurut Budiono, yang mana BBM sendiri sangat sulit didistribusikan khususnya pada daerah-daerah pedalaman di Papua.
“Proses migrasi yang dilakukan para petani dari alat produksi konvensional hingga menggunakan listrik ini perlu didukung terus sehingga dapat meningkatkan keuntungan,” ujarnya.
Dia menjelaskan PLN sepenuhnya mendukung seluruh aktivitas masyarakat dengan menjaga keandalan infrastruktur kelistrikan untuk itu pihaknya berharap para pelaku usaha ke depan dapat semakin banyak beralih memanfaatkan listrik untuk memudahkan proses operasional.
“Seperti pada salah satu pelaku usaha pengilingan padi yakni Arifin Fintoko, pemilik usaha ‘Berkah Alhafids’ yang berlokasi di Kampung Hidup Baru, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan di mana telah berhasil menekan biaya operasional hingga 46 persen setelah beralih menggunakan listrik milik PLN,” katanya lagi.
Dia menambahkan hingga saat ini Berkah Alhafids telah memiliki tujuh pekerja dengan ratusan petani Merauke sebagai pemasok gabah ke penggilingan tersebut.
“Bagi Arifin, sementara hasil produksinya kini bisa mencapai 800-1000 ton di setiap enam bulan saat musim panen dan telah didistribusikan ke banyak tempat, seperti Bulog Merauke serta beberapa kabupaten lainnya,” ujarnya lagi.