Sentani (ANTARA) - Tokoh Adat Papua Yanto Eluay mengajak seluruh warga untuk memupuk rasa toleransi antar umat beragama di daerah itu.
"Toleransi itu adalah akar dari kehidupan yang damai dan tenteram, maka patut untuk terus dijaga supaya sama-sama menciptakan kondisi di Papua aman," kata Tokoh Adat Papua Yanto Eluay di Sentani, Jumat.
Menurut Yanto, Kabupaten Jayapura merupakan contoh nyata dari pelaksanaan toleransi umat beragama, di mana antar umat Muslim dan Nasrani dapat hidup berdampingan tanpa ada gesekan.
"Kita lihat saja Masjid Agung Al Aqsha dan Gereja Katolik bersebelahan di Kota Sentani dan setiap aktivitas keagamaan dari masing-masing agama berjalan baik," ujarnya.
Dia menjelaskan apalagi di saat kaum Muslimin sedang menjalankan Shalat Tarawih sebulan penuh, pemuda Katolik selalu senantiasa menjaga di depan Masjid Agung Al Aqsha, begitu juga sebaliknya.
"Sebenarnya di Papua pada umumnya tingkat toleransi itu sudah sangat baik dan telah berlangsung sejak lama, maka dengan perkembangan zaman kami harap budaya toleransi tetap dijaga," katanya.
Dia menambahkan pihak keamanan TNI-Polri bersama pemerintah daerah terus menjaga dan menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang baik dan harmonis.
"Bantuan-bantuan keagamaan pun diberikan secara seimbang dan teratur sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial tetapi lebih memperkuat rasa kebersamaan," ujarnya.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri bersama jajaran melaksanakan buka puasa bersama di Obhe Reay May Polres Jayapura bersama tokoh adat, masyarakat, pemuda, perempuan guna memperkuat kondisi kamtibmas di Papua khususnya Kabupaten Jayapura pada Kamis (28/3) 2024.*