Wamena (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan terus berupaya melakukan pencegahan terhadap penyakit Human Immunodeficiency Virus Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV AIDS) di daerah setempat.
Provinsi Papua Pegunungan terdiri dari delapan kabupaten diantaranya Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, Yahukimo, Nduga, Yalimo, Pegunungan Bintang dengan angka kasus HIV AIDS pada 2024 mencapai 10.104 kasus.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Velix V Wanggai di Wamena, Senin, (24/2) mengatakan HIV AIDS sudah menjadi penyakit krusial di daerah ini termasuk beberapa jenis penyakit lainnya.
“Kami akan berusaha membenahi sosialisasi mengenai kesadaran sosial dalam perilaku kehidupan masyarakat di delapan kabupaten Papua Pegunungan,” katanya.
Menurut dia, HIV AIDS menjadi atensi Pemprov Papua Pegunungan yang difokuskan ke aspek pencegahan.
Selain itu, bagi mereka yang positif terkena HIV AIDS atau orang dengan HIV AIDS (ODHA) juga menjadi atensi Pemprov Papua dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya serta tujuh daerah lain.
“Sebenarnya sudah ada jenis obat yang bagi penderita atau ODHA yang harus dikonsumsi secara teratur serta pola hidup masyarakat yang harus benar-benar dijaga baik sehingga terhindari dari HIV AIDS,” ujarnya.
Dia menjelaskan keteraturan dalam pengobatan ODHA itu menjadi penting dalam memperpanjang masa hidup orang tersebut.
“Kami juga memberikan dukungan dalam permasalahan HIV AIDS dari sisi pembiayaan,” katanya.
Dia menambahkan dalam atensi penanganan HIV AIDS pihaknya membangun kerja sama dengan poliklinik kesehatan milik salah satu Gereja besar di Papua Pegunungan.
“Poliklinik ini memang hanya bergerak di bidang pengobatan HIV AIDS maka kami bekerja sama dengan mereka,” ujarnya.
Dia menyadari keterbatasan dari pemerintah daerah sehingga melibatkan Gereja secara langsung dalam penanganan HIV AIDS di Papua Pegunungan.
“Kami menyadari Gereja memiliki peran penting untuk sosialisasi kesadaran sosial, dan poliklinik untuk pengobatan dan bimbingan kepada ODHA,” katanya.
Pihaknya memberikan apresiasi terhadap Gereja besar tersebut dalam keseriusan kemanusiaan terutama penanganan HIV AIDS.