Sentani (ANTARA) - Bupati Jayapura, Provinsi Papua, Yunus Wonda mengajak seluruh denominasi gereja yang tergabung dalam Persekutuan Gereja-Gereja Jayapura (PGGJ) agar menghapus ego sektoral demi menyelamatkan generasi muda dari ancaman virus penyakit HIV/AIDS di daerah ini.
Bupati Jayapura Yunus Wonda di Sentani, Jumat, mengatakan ada tantangan besar di daerah ini yakni kasus HIV/AIDS yang hampir mencapai 5.000 orang.
"Kita harus hilangkan ego gereja, karena ada tantangan yang lebih besar di Kabupaten Jayapura ini yakni meningkatnya angka HIV dan AIDS yang hampir mencapai 5.000 kasus," katanya.
Menurut Yunus, dari angka 5.000 kasus yang tercatat, bila dikalikan dua maka terdapat 10.000 anak muda usia produktif yang terancam masa depannya akibat virus ini, termasuk di dalamnya pemuda-pemudi gereja.
"Saya menilai bahwa gereja memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk memelihara generasi muda agar tidak terjerumus dalam perilaku yang merusak, serta tetap berada dalam pengembalaan yang baik," ujarnya.
Dia menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan gereja sebagai satu tubuh dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Jayapura yang kuat dan inklusif.
"Kalau gereja kuat, maka pemerintah juga kuat. Gereja dan pemerintah harus bergandengan tangan melayani umat, kami pasti mendukung semua program gereja, termasuk rencana membangun kantor PGGJ," katanya.
Ketua PGGJ Kabupaten Jayapura Ishak Hikoyabi menambahkan pelaksanaan rapat kerja (raker) I menjadi momentum awal menyatukan langkah dari 48 denominasi gereja.
"Visi dan misi PGGJ sejalan dengan pemerintah daerah, sehingga semua program ke depan akan disinergikan untuk menjawab kebutuhan warga jemaat dan masyarakat melalui kerja nyata," ujarnya.