Biak (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor, Papua Jimmy CR Kapissa menyebut, atraksi budaya sasi dan snap mor (menangkap ikan secara tradisional) merupakan budaya adat suku Biak yang bisa menjadi destinasi wisata daerah.
"Kegiatan sasi dengan snap mor banyak dibuat masyarakat adat Biak di sejumlah kampung sebagai bukti kearifan lokal warga menjaga alam lingkungan," ujar Wabup Jimmy Kapissa seusai membuka sasi dan snap mor jemaat Gereja GKI Eben Haezer Kampung Ibdi Distrik Biak Timur, Jumat.
Ia memberikan apresiasi kepada masyarakat Kampung Ibdi karena terus melestarikan budaya adat Biak lewat kegiatan sasi dan snap mor.
Melalui snap mor, lanjut dia, selain mendapatkan ikan yang melimpah juga berdampak pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.
"Atraksi budaya masyarakat adat Biak salah satu kegiatan di Festival Biak Munara Wampasi (BMW) berlangsung 1-4 Juli 2025," ujar Wabup Jimmy.
Dia menyampaikan permohonan maaf ke warga kampung yang menggelar kegiatan sasi dan snap mor telah mengundang bupati dan wakil bupati tetapi tidak sempat hadir karena bersamaan dengan melaksanakan tugas dinas keluar daerah.
Dia mengajak masyarakat adat terus menjaga dan melestarikan berbagai seni budaya masyarakat adat Biak melalui Festival BMW yang berlangsung 1-4 Juli 2025.
Apalagi ajang Festival BMW 2025, lanjut dia, sudah masuk menjadi agenda pariwisata nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 Kementerian Pariwisata sehingga bisa menarik kunjungan wisatawan ke Pulau Biak.
Diakui Jimmy, pada Festival BMW 2025 menyiapkan sekitar 17 kegiatan wisata di antaranya parade perahu adat, pameran ekonomi kreatif, musik rakyat,edukasi mangrove,parade tari wor dan Yospan.
Sedangkan kegiatan lainnya Festival BMW di antaranya atraksi berjalan di atas batu panas (apen beyeren) serta snap mor atau menangkap ikan tradisional.
Sementara kegiatan lain Festival BMW yakni exotic tour wisata ke Padaido Island, cipta menu pangan, hiburan, kopi belajar dan penutupan festival 4 Juli 2025.
