Timika (Antara Papua) - Tim terpadu yang terdiri atas Pemerintah Distrik Tembagapura, Biro Kesehatan LPMAK dan Puskesmas Kwamki Lama menggelar kegiatan pengobatan massal masyarakat dua kampung di pedalaman Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Kepala Distrik Tembagapura, Slamet Sutejo kepada Antara di Timika, Kamis mengatakan kegiatan pengobatan massal itu berlangsung pada 7-10 Oktober 2014 bertempat di Kampung Baluni dan Jagamin.
Selain pengobatan massal, tim juga melakukan pemeriksaan ibu hamil dan anak-anak, pemberian vaksin, kegiatan penyuluhan tentang pencegahan HIV-AIDS, penyuluhan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan PKK dan penyuluhan program Respek-PNPM Mandiri.
Slamet mengatakan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat di wilayah dataran tinggi Mimika yang sangat terpencil dengan medan yang sulit membutuhkan sinergitas dan kolaborasi program dari semua elemen.
"Kami berharap kita semua bisa satu pikiran, satu hati dan satu langkah untuk bisa melayani masyarakat kita di pedalaman yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan. Agar semua program bisa berjalan maksimal maka perlu ada komitmen bersama dan konsistensi. Tanpa itu, sangat sulit kita bisa melayani masyarakat di pedalaman," ujar Slamet.
Ia mengatakan, Kampung Baluni dan Jagamin yang berada di kawasan Aroanop, Distrik Tembagapura memiliki letak geografis yang sangat sulit. Kedua kampung itu hanya bisa dijangkau dengan transportasi helikopter atau dengan berjalan kaki selama berhari-hari dari Tembagapura.
Adapun fasilitas Pustu terdekat dari Kampung Baluni dan Jagamin yaitu Pustu Omboni yang berada di Kampung Aroanop yang dibangun Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sejak 2004. Itupun harus berjalan kaki selama satu hari.
"Kami berharap agar pemerintah maupun PT Freeport Indonesia membangun fasilitas Pustu di Baluni dan Jagamin karena jarak ke Aroanop cukup jauh sehingga sangat sulit jika ada masyarakat yang sakit," kata Kepala Kampung Baluni, Akiler Janampa.
Kepala Puskesmas Kwamki Lama, Martina Begal mengatakan kendala utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah dataran tinggi yaitu kesulitan transportasi, kondisi geografis yang sulit dan keterbatasan tenaga. Untuk meminimalisasi kendala tersebut, Puskesmas Kwamki Lama harus menggandeng Biro Kesehatan LPMAK agar dapat menjangkau masyarakat yang bermukim di kampung-kampung pedalaman di wilayah dataran tinggi Distrik Tembagapura.
Selama memberikan pelayanan pengobatan massal di Kampung Baluni dan Jagamin, petugas menemukan ada tujuh penyakit dominan yang diderita warga setempat yaitu cacingan, infeksi saluran pernapasan atas, mialgia (pegal-pegal), penyakit kulit, diare, radang telinga dan penyakit gigi.
Sedangkan Dr Milka Tiranda dari RS Waa-Banti menjelaskan bahwa program pelayanan dokter terbang merupakan salah satu program Biro Kesehatan LPMAK yang sesuai dengan Renstra Kesehatan dalam rangka memberikan layanan kesehatan komprehensif kepada masyarakat di kampung-kampung terpencil yang selama ini tidak terlayani oleh pelayanan kesehatan rutin.
Pelayanan mencakup preventif, promotif dan kuratif.
Kesulitan utama dalam melakukan pelayanan di kampung-kampung terpencil yang terletak di wilayah dataran tinggi Distrik Tembagapura itu yakni jarak antarsatu kampung dengan kampung lainnya yang berjauhan dan harus ditempuh dengan berjalan kaki melewati celah-celah gunung yang terjal.
"Tantangan utama di sini yaitu kondisi alam yang sangat sulit," tutur Dr Milka.
Kehadiran tim terpadu dalam meemberikan pelayanan kesehatan di Kampung Baluni dan Jagamin mendapat sambutan positif dari warga setempat.
"Terima kasih kepada petugas yang telah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kami. Kami berharap kegiatan seperti ini dilakukan secara rutin setiap bulan supaya warga kami yang sakit mendapat pengobatan dan masyarakat bisa hidup sehat," ujar Kepala Kampung Jagamin, Thomas Omaleng. (*)
Tim terpadu lakukan pengobatan massal di pedalaman Mimika
"Kami berharap semua bisa satu pikiran, satu hati dan satu langkah untuk melayani masyarakat pedalaman yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan. Agar semua program bisa berjalan maksimal maka perlu komitmen bersama dan konsistensi," ujar Slamet.