Jayapura (Antara) - Pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) Hedam yang beralamat di Padangbulan, Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, terpaksa menutup pelayanan kesehatan karena lahan diblokade pemilik.
"Dari pagi sampai sore, Puskesmas Hedam terpaksa tutup total pelayanan kesehatan, tidak ada pelayanan yang dilakukan," kata Kepala Bidang Respon Emergenzy Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) Darwin Rumbiak, saat menghubungi Antara melalui telepon, Rabu malam.
Darwin menjelaskan, Puskesmas terpaksa tutup karena kembali diblokade oleh pemilik lahan.
"Tadi kami pantau dan tanya satu petugas medis di Puskesmas itu, dia bilang mereka terpaksa tutup total pelayanan karena pemilik lahan tidak hanya memalang (blokade) tapi mengancam," ujar Darwin menirukan pernyataan petugas medis yang ditanya.
Dia mengatakan, UP2KP telah berupaya agar Puskesmas itu kembali membuka pelayanan namun tak membuahkan hasil.
Pihaknya juga telah berupaya mencari dan hendak menemui Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr Doralina de Breving guna membicarakan masalah itu tetapi tidak berhasil.
"Kami tetap berupaya agar pelayanan kesehatan kepada warga tetap jalan," ujarnya.
Pada Senin (6/1) sebanyak 72 pasien di Puskesmas Hedam, Padang Bulan, Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua terpaksa dilayani di pinggir jalan raya, persis di pinggir pintu pagar masuk Puskesmas itu karena di palang pemilik tanah.
"Sebanyak 72 pasien yang terpaksa dilayani diluar Puskesmas Hedam, di pinggir jalan raya, persis di pintu pagar masuk Puskesmas itu," kata Ketua Harian Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP), Esau Rumbiak, di Kota Jayapura, Senin (6/1).
Esau mengatakan, jumlah pasien yang terlayani diluar puskesmas itu diketahui setelah pihaknya memantau kondisi puskesmas sekaligus mendata pasien yang dilayani di luar puskesmas. (*)