Biak (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Supiori, Papua, melalui manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat pada tahun anggaran 2015 meningkatkan dana insentif bagi tenaga dokter spesialis dari Rp17 juta/bulan menjadi Rp30 juta per bulan.
Direktur RSUD Supiori Marinus Maryar di Biak, Selasa, mengatakan pada 2014 manajemen RSUD Supiori telah mengontrak empat dokter spesialis untuk membantu melayani kesehatan pasien di kabupaten pemekaran.
"Insentif 2014 diberikan Rp17 juta naik menjadi Rp30 juta, ya dengan pemberian dana insentif dapat menunjang kinerja tenaga dokter spesialis di RSUD Supiori," ujarnya.
Ia mengakui, pada 2015 dokter spesialis yang tersisa mengabdi di Kabupaten Supiori hanya satu dokter ahli radiologi sedangkan tiga lainnya kontrak dokter bersangkutan sudah berakhir.
Menyinggung fasilitas RSUD Supiori, menurut Marinus Maryar, sudah semakin lengkap dengan disediakan berbagai dokter umum dan spesialis yang mengabdi melayani pengobatan pasien berobat rawat jalan da inap.
"RSUD Supiori dengan status kelas D tetap memberikan pelayanan kesehatan yang standar," ungkap Marinus Maryar.
Berdasarkan data, jumlah dokter umum yang bertugas di RSUD Supiori mencapai lima orang dan empat tenaga dokter spesialis dibantu 30 tenaga suster/perawat.
Kabupaten Supiori merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor dibentuk sesuai UU Nomor 35 tahun 2003 dengan ibukota Sorindiweri. (*)
Berita Terkait
BPBD Jayapura imbau warga bersinergi untuk siaga bencana
Jumat, 26 April 2024 18:43
Pemkot Jayapura: Festival Port Numbay ajang promosi pariwisata budaya lokal
Jumat, 26 April 2024 18:27
LLDIKTI XIV pastikan kampus di Tanah Papua bebas perundungan dan perundungan
Jumat, 26 April 2024 18:26
Bawaslu Papua alokasikan Rp51 miliar untuk pengawasan tahapa1
Jumat, 26 April 2024 17:17
Peran TP PKK sangat vital motor penggerak di Jayapura
Jumat, 26 April 2024 17:15
Pemprov Papua Tengah atasi putusnya jalan trans di Paniai
Jumat, 26 April 2024 16:55
Pemerintahan kampung harap Pemkot Jayapura bangun kubus beton di Holtekamp
Jumat, 26 April 2024 15:17
DP3AKB Kota Jayapura sebut kasus KDRT turun setiap tahun
Jumat, 26 April 2024 15:13