Wamena (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua menawarkan wisata mumi berusia kurang lebih 350 tahun yang berada di Kampung Jiwika, Distrik Kurulu, sebelah utara Kota Wamena.
Bupati Jayawijaya Jonh Wempi Wetipo, di Wamena, Jumat, mengatakan, wisata mumi inilah yang ditawarkan pihaknya kepada wisatawan mancanegara dan domestik dalam ajang Festival Budaya Lembah Baliem.
"Kabupaten Jayawijaya yang merupakan jantung Pulau Bumi Cenderawasih merupakan daerah tujuan wisata di Papua dan Indonesia karena memiliki daya tarik wisata alam luar biasa serta unik," katanya.
Menurut Wempi, keunikan tersebut salah satunya wisata budaya mumi yang sangat diminati wisatawan lokal maupun mancanegara, di mana hanya ada di Papua.
Senada dengan Bupati Jayawijaya, Lobis Logo Mabel yang merupakan generasi ketujuh dari Mumi Jiwika mengatakan nama asli mumi ini adalah "Wim Motok Mabel" yang artinya dalam bahasa daerah setempat adalah hebat dalam berperang.
"Wim Motok Mabel ini adalah seorang kepala suku perang yang hebat, di mana setiap lima tahun sekali, pihak keluarga akan melakukan upacara adat sekaligus pemasangan kalung yang terbuat dari tali noken," katanya.
Logis menuturkan pemasangan tali noken ini menandakan pembalseman telah dilakukan guna menjaga kondisi tubuh mumi agar lebih terawat lagi, oleh sebab itu jika dilihat dari dekat, di leher Mumi Jiwika terlilit ratusan tali noken.
"Lilitan ratusan tali noken ini sebagai simbol penghormatan yang dilakukan oleh anak cucu keturunannya," ujarnya.
Dari pantauan Antara di lapangan, untuk bisa mencapai lokasi Wisata Mumi Jiwika ini dari Kota Wamena ke Distrik Kurulu memakan waktu sekitar 25-30 menit menggunakan kendaraan roda empat.
Ketika tiba dan memasuki kawasan lokasi Wisata Sejarah Mumi Jiwika dikenakan biaya sebesar Rp80 ribu per orang dan berfoto bersama mumi, jika ingin ditemani berfoto bersama salah satu warga yang menggunakan aksesoris budaya setempat akan dikenakan biaya Rp10 ribu per orang.
Namun, biasanya juga ditawarkan harga paket sebesar Rp1 juta di mana rombongan wisatawan atau perseorangan dapat berfoto dengan mumi dan masyarakat beraksesoris budaya setempat secara bebas.
Sebaiknya melakukan negosiasi terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan gambar di lokasi Wisata Sejarah Mumi Jiwika. (*)