Jayapura (Antara Papua) - Pengurus Persit PD XVII/Cenderawasih menggelar acara syukuran pada Hari Kartini ke-71 di Aula Tonny A. Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Jumat (21/4).
Pada kesempatan itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menyampaikan bahwa momentum peringatan hari jadi bagi suatu organisasi memiliki makna yang bersejarah tentang awal keberadaannya.
"Peringatan ini hendaknya dapat dimaknai secara mendalam dan bukan sekedar memenuhi tuntutan formal yang bersifat seremonial, tetapi harus dijadikan sebagai wahana untuk membangun semangat dan jiwa korsa serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi," ujarnya.
Juga Sebagai tempat belajar dan berkarya serta sarana meningkatkan kualitas diri.
"Tujuh puluh satu tahun bukanlah waktu yang pendek bagi pengabdian Persit Kartika Chandra Kirana. Perjalanan panjang pengabdian tersebut selalu konsisten dalam meningkatkan kepedulian sosial, pendidikan dan kesejahteraan prajurit dan keluarganya," ujarnya.
"Maka ini saat yang tepat, bagi warga Persit untuk melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilaksanakan, minimal dalam kurun waktu satu tahun ke belakang, sehingga dapat meningkatkan semangat dan motivasi serta komitmen pengabdian persit untuk tugas-tugas di masa yang akan datang," kata Pangdam Siburian.
Pangdam juga mengungkapkan bahwa semua keberhasilan yang telah dicapai agar dipertahankan dan ditingkatkan, sementara kekurangan dan hambatan yang masih ditemui segera diperbaiki dan disempurnakan.
Sehingga, kata dia, misi dan tugas organisasi dapat dicapai secara optimal, terutama dalam meningkatkan harkat dan martabat sebagai perempuan, baik pada posisinya sebagai isteri prajurit, ibu rumah tangga, anggota organisasi dan warga masyarakat.
"Peran ganda ibu-ibu hendaknya tidak dianggap sebagai beban, namun sebaliknya agar diterima sebagai suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri," ujarnya. (*/adv)
Persit Cenderawasih gelar syukuran di Hari Kartini
Peringatan ini hendaknya dapat dimaknai secara mendalam dan bukan sekedar memenuhi tuntutan formal yang bersifat seremonial, tetapi harus dijadikan sebagai wahana untuk membangun semangat dan jiwa korsa serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap organi