Biak (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua manargetkan ada 19 distrik yang pada tahun 2020 menerapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
"Sanitasi merupakan kendaraan besar untuk kesehatan lingkungan, Pemkab Biak Numfor melalui instansi terkait dinas kesehatan, Pokja AMPL serta mitra kerja Unicef, Sehati, Simavi dan Rumsram telah melakukan intervensi bersama pelaksanaan STBM di berbagai kampung dan distrik,"kata Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Biak Yowel Maryen dihubungi di Biak, Jumat.
Ia menyebut Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Kementerian Kesehatan No. 23/2014 mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui 5 pilar pendekatan.
Kelima pilar pendekatan itu, lanjut Maryen, digunakan dengan maksud masyarakat tidak saja mendapatkan fasilitas sanitasi yang layak, tetapi juga mau serta mampu mengubah perilaku masyarakat supaya hidup bersih dan sehat.
Sesuai dengan Kepmenkes Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional STBM, menurut Joel Maryen, suatu komunitas telah melakukan lima pilar, di antaranya stop buang air besar sembarangan (Stop BABS) serta cuci tangan pakai sabun (CTPS).
"Serta pilar STBM lain mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah yang benar, serta mengelola limbah cair rumah tangga yang benar,"ungkapnya.
Kabid Sosbud yang juga Sekretaris Kelompok Kerja Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) Biak Yowel Maryen mengatakan hingga pertengahan 2018 Kabupaten Biak Numfor sudah melakukan intervensi program pengelolaan lingkungan rumah tangga dengan STBM di 19 distrik.
"Untuk mendukung program penerapan STBM, Pokja AMPL bersama Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta LSM Yayasan Rumsram, Simavi, Sehati setiap telah melakukan penerapan STBM di berbagai kampung," katanya.
Berdasarkan data Sehati merupakan program yang digawangi oleh SIMAVI sejak 2016 bersama lima mitranya, yaitu Plan International Indonesia, Yayasan Dian Desa, Yayasan Rumsram, Yayasan Masyarakat Peduli NTB, dan CD Bethesda Yakkum.
Program Sehati dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di tujuh kabupaten di tiga Provinsi (NTT, NTB, dan Papua) melalui pengembangan kapasitas pemeritah daerah dan wirausaha sanitasi berbasis pendekatan 5 Pilar STBM.
Adapun tujuh lokasi intervensi Sehati tersebut, yaitu: Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Timur, Kab. Dompu, Kab. Sumba Tengah, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Manggarai Barat, dan Kab. Biak Numfor.
Pemkab Biak Numfor targetkan 19 distrik terapkan STBM
Sanitasi merupakan kendaraan besar untuk kesehatan lingkungan, Pemkab Biak Numfor melalui instansi terkait dinas kesehatan, Pokja AMPL serta mitra kerja Unicef, Sehati, Simavi dan Rumsram? telah melakukan intervensi bersama pelaksanaan STBM di berbag