Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura mengklaim dari 100 mahasiswanya yang tersebar di beberapa kota studi luar Papua, hingga kini tak ada yang pulang.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan usai kasus rasis yang terjadi, pihaknya telah mengirim tim yang beranggotakan empat orang untuk mengecek kondisi mahasiswanya.
"Tim pertama kami kirim sekitar 10 hari yang lalu untuk berkeliling di kota-kota studi tempat mahasiswa menimba ilmu," katanya.
Menurut Mathius, tidak ada alasan mahasiswa untuk pulang ke Jayapura karena kondisi dan situasi di Papua aman.
"Tidak ada laporan kepada Pemkab Jayapura bahwa mahasiswa diintimidasi ," ujarnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kampus dan universitas terkait tentang masalah ini sebagai langkah antisipasi.
"Dan untuk mahasiswa yang ternyata pulang ke Jayapura tanpa melapor, maka kami tidak bertanggungjawab," katanya lagi.
Dia juga sudah mengimbau bahkan bertemu dengan para orang tua yang putra putrinya tengah mengambil studi agar tidak kembali dan menyelesaikan kuliahnya hingga akhir.
Berita Terkait
PLN sukses jaga keandalan kelistrikan saat Pilkada di Tanah Papua
Jumat, 29 November 2024 19:02
Pj Gubernur minta warga Papua Pegunungan jaga kamtibmas selama Pilkada
Jumat, 29 November 2024 15:32
Gubernur Papua minta masyarakat tunggu hasil resmi pilkada dari KPU
Kamis, 28 November 2024 15:18
Wamendagri sebut Jayapura sebagai barometer Pilkada damai Papua
Rabu, 27 November 2024 16:43
Pj Gubernur Papua Tengah harap TPS sistem noken berjalan lancar
Rabu, 27 November 2024 12:28
Wamendagri Ribka Haluk ajak warga Papua datang ke TPS
Rabu, 27 November 2024 11:13
Pemprov perkuat komitmen wujudkan Pilkada damai Papua Tengah
Rabu, 27 November 2024 6:04
KPU Papua sebut kesiapan logistik pilkada capai 90 persen
Selasa, 26 November 2024 22:21