Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada beberapa menteri yang gagal paham pada lima tahun lalu terkait visi dan misi.
"Karena dalam lima tahun lalu ada satu, dua, tiga menteri yang masih belum paham," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Pada awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal yang harus diketahui para menteri dan pejabat setingkat menteri mengenai kerja kerja besar yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.
Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa tidak ada visi misi menteri.
"Yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden, tolong dicatat. karena dalam lima tahun lalu ada satu dua tiga menteri yang masih belum paham," katanya.
Ia mengatakan di setiap rapat, baik paripurna, ratas, rapat internal, ada sebuah payung hukum. "Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," katanya.
Presiden mempersilakan para menteri ramai dalam rapat saja.
"Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan, tapi kalau sudah diputuskan, dengan segala risiko harus kita laksanakan," tegasnya.
Menurut dia, kalau ada perubahan perubahan dan kondisi kondisi tertentu, bisa ditarik lagi dalam rapat internal atau ratas.
Sebelumnya saat pengenalan Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) Presiden Jokowi sudah mengingatkan para menterinya bahwa tidak ada visi misi menteri yang berbeda dengan visi misi Presiden dan Wapres.
"Tidak ada visi misi menteri, adanya visi misi Presiden dan Wakil Presiden," kata Presiden Jokowi saat pengenalan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi di akhir pengenalan Kabinet Indonesia Maju, paling tidak memberikan enam pesan atau peringatan kepada para menteri atau pejabat setingkat menteri.
Selain mengingatkan tidak ada visi misi menteri, Presiden Jokowi juga mengingatkan para menteri tidak melakukan korupsi.
Presiden meminta para menteri menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Presiden juga meminta para menteri bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja produktif.
Kepala Negara juga meminta para menteri tidak terjebak rutinitas yang monoton, Mereka diminta bekerja dengan berorientasi hasil nyata.
"Selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya," katanya.
"Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang gak serius, gak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," katanya.
Berita Terkait
Presiden Joko Widodo beri enam arahan soal COVID-19 dan gejolak ekonomi
Selasa, 10 Mei 2022 2:35
Sejumlah menteri hadiri pengukuhan gelar Profesor Kehormatan Megawati Soekarnoputri
Jumat, 11 Juni 2021 17:39
Presiden Jokowi: Kabinet Indonesia Maju seperti kabinet organisasi HIPMI
Jumat, 5 Maret 2021 11:27
Menakar soliditas kabinet Joko Widodo menyongsong tahun bersejarah 2021
Kamis, 7 Januari 2021 15:16
Lembaga survei nilai Presdien Jokowi siapkan pemimpin dari kalangan teknokrat
Rabu, 23 Desember 2020 10:45
Lima wakil menteri masuk di jajaran kabinet Indonesia Maju
Rabu, 23 Desember 2020 10:37
Presiden Jokowi melantik enam menteri dan lima Wakil Menteri
Rabu, 23 Desember 2020 10:33
Formasi baru kabinet Indonesia Maju dengan semangat baru
Rabu, 23 Desember 2020 8:47