Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Cyrus Network menilai Presiden Joko Widodo sedang mempersiapkan pemimpin masa depan dari kalangan teknokrat, terlihat dari pemilihan sejumlah menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Kebetulan saja beberapa di antaranya seperti Bu Risma, Sandiaga Uno juga bisa menjadi representasi kekuatan politik, Jadi win-win solution. Teknokrat iya, keterwakilan politik juga iya," ujar Founder Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Ia juga menilai perombakan kabinet kali ini sebagai kode Jokowi agar fondasi pembangunan yang diletakannya saat ini harus dikawal dan disempurnakan oleh pemimpin masa depan dari kalangan teknokrat.
"Bukan mustahil, teknokrat-teknokrat yang hari ini bercokol di kabinet akan jadi calon pemimpin penerus Pak Jokowi berikutnya. Tentu saja kalau mereka punya prestasi dan bisa menjaga integritas," katanya.
Menurut Hasan, Presiden ke-7 itu juga ingin menggeser perdebatan di masa depan menjadi perdebatan teknokratis, prestasi, dan programatik. Dengan begitu, tidak ada lagi isu isu populisme seperti agama, nasionalisme dan lain lain yang mengisi ruang publik.
Menurut dia, perdebatan populisme memiliki mutu yang sangat rendah namun besar bahayanya buat bangsa. Menimbulkan perkubuan politik yang sulit untuk dijembatani.
"Makanya hari ini beliau kesampingkan perkubuan politik, masukkan orang-orang yang ahli dan punya track record keberhasilan, meskipun berasal dari kubu politik yang berbeda," katanya.