Wamena (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Jayawijaya, Provnisi Papua melibatkan kontraktor Papua percepat pembangunan infrastruktur di wilayah ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jayawijaya, Max Hattu di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan pascakerusuhan 23 September 2019, sejumlah pekerja infrastruktur keluar dari Jayawijaya.
"Kami sudah mengambil langkah, salah satunya kalau kontraktor itu anak daerah asli, dia harus menjamin keselamatan tukang. Dia harus naik ke lokasi bahkan nginap dengan tukang supaya tukang ada keberanian untuk bekerja," jelasnya.
Selain komunikasi dengan kontraktor asli Papua, DPU juga berkoordinasi dengan pihak TNI/Polri agar pekerja mendapat perlindungan.
Hingga memasuki akhir November 2019, pekerjaan yang ditangani DPU sudah mencapai 89,20 persen.
"Pekerjaan di tahun 2019 totalnya ada 29 kegiatan. Dari jumlah ini tinggal empat kegiatan yang posisinya masih 80,19 persen. Di luar itu sudah 100 persen," ungkapnya.
Empat kegiatan fisik yang dalam tahap perampungan itu terdiri dari satu jembatan, sanitasi serta irigasi yang tersebar di Distrik Walaik, Distrik Pyramid, Distrik Asolokobal dan Muai.
"Dengan sisa waktu yang ada, kita optimis pekerjaan selesai 100 persen karena kita tinggal 19 persen saja. Pekerjaan sementara berjalan," katanya.