Jayapura (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 102 titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen di wilayah Papua dan Papua Barat.
Kepala BMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili di Jayapura, Sabtu, mengatakan dari laporan yang diterima terungkap 102 titik api terdeteksi di empat kabupaten yang tersebar di dua provinsi.
Adapun wilayah yang terdeteksi titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua yaitu di Distrik Ilwayab, Kimaam, Kurik, Naukenjerai, Ngguti, Okaba, Tabonji dan Waan.
Sedangkan di Papua Barat tersebar di Distrik Innawatan, Kabupaten Sorong Selatan, titik api dilaporkan di Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw dan Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni.
Titik api sering terdeteksi terutama di bagian selatan Papua, namun jumlahnya naik turun. Sebelumnya Kamis (28/11) titik api yang terdeteksi sebanyak 113 titik dan terbanyak di Kabupaten Merauke, yang berada di selatan Papua, kata Petrus.
Sementara itu Sekda Merauke Daniel Pauta secara terpisah mengaku seringnya terdeteksi titik api di wilayahnya akibat beberapa faktor di antaranya adanya lahan gambut dan kebiasaan masyarakat membakar ilalang dengan harapan tumbuhnya tanaman baru yang menjadi tempat makan rusa.
Selain itu di Merauke ada sejenis pohon yang dahannya menjadi gampang terbakar sehingga bisa menyebabkan api dengan cepat menjalar.
"Pemkab Merauke sudah mengimbau agar masyarakat tidak membakar lahan namun sering kali tidak diindahkan," kata Daniel Pauta.