Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi meminta pemerintah meliburkan seluruh sekolah di Tanah Air untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.
"Mengingat virus COVID-19 adalah pandemi global, kami mendesak Kemendikbud, Kementerian Agama, pemerintah daerah untuk meniadakan sementara pembelajaran tatap muka di kelas dan menggantinya dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau pemberian tugas melalui email," katanya di Jakarta, Minggu.
Unifah menambahkan sekolah bisa memberikan pembelajaran berbasis proyek atau menggunakan aplikasi pembelajaran daring.
PGRI juga meminta agar dilakukan penundaan evaluasi pembelajaran atau evaluasi dapat dilaksanakan dari jarak jauh, dengan mengirimkan hasilnya melalui email.
PGRI juga meminta agar sekolah meniadakan kegiatan yang bersifat massal di area sekolah dan tidak mengikuti lomba-lomba ke luar sekolah.
"Kami juga meminta warga sekolah untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," katanya.
Dia menambahkan bahwa permintaan yang disampaikan PGRI kepada pemerintah itu dilakukan untuk menyelamatkan sekitar 52 juta siswa di Indonesia.
Selain itu, PGRI juga meminta siswa tidak memanfaatkan waktu liburnya dengan pergi ke pusat keramaian kota ataupun pergi ke luar kota, demikian Unifah Rosyidi.
Berita Terkait
Ketua PGRI akui 30-40 persen guru Kota Jayapura masih honorer
Minggu, 4 Desember 2022 4:17
PGRI Jayawijaya ajak warga melndungi guru dari kekerasan
Sabtu, 3 Desember 2022 11:59
Siswa sekolah Biak peringati hari guru nasional
Sabtu, 26 November 2022 4:24
PGRI Kota Jayapura fokus tingkatan kompetensi guru menuju era 5.0
Jumat, 25 November 2022 16:26
PGRI Kabupaten Jayapura apresiasi suksesnya pelaksanaanKMAN VI
Selasa, 8 November 2022 22:05
Tenaga pendidik di Jayawijaya harap PGRI akomodasi permasalahan guru
Selasa, 10 Mei 2022 18:30
Gubernur Jatim Khofifah terima penghargaan pendidikan
Sabtu, 4 Desember 2021 16:37
PGRI Papua kutuk penembakan guru di Beoga Puncak
Selasa, 13 April 2021 4:48