Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan aksi penggalangan donasi sebagai bagian dari rangkaian program "MPR RI Peduli-Lawan COVID-19", bertujuan menggerakkan semangat gotong royong warga negara dalam membantu sesama.
Menurut dia, program yang bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Telkomsel, kitabisa.com, Gojek, serta KADIN Indonesia itu juga bertujuan bersama pemerintah membangun jaring pengaman sosial atau social safety net dalam menghadapi pandemik COVID-19.
"Pandemik COVID-19 telah berdampak luas kepada banyak kelompok masyarakat, tidak hanya dari aspek kesehatan masyarakat, tetapi juga dari aspek ekonomi dan sosial," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakan Bamsoet dalam peluncuran aksi galang donasi, di Lobi Gedung Nusantara III MPR RI, Jakarta.
Dia mengatakan, kebijakan yang diberlakukan dalam meredam persebaran pandemik COVID-19 di DKI Jakarta melalui penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyisakan persoalan tersendiri.
"Dalam situasi penuh kesulitan, MPR RI menggelorakan semangat gotong royong Pancasila kepada setiap warga negara untuk saling mengeratkan tangan memberikan donasi guna membantu sesama," ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan mengakses *811# melalui provider Telkomsel, pelanggan pasca maupun prabayar Telkomsel bisa menyumbangkan pulsanya dari mulai Rp5 ribu hingga Rp25 ribu.
Selain itu menurut dia, dari fitur go-give maupun langsung ke halaman website atau laman kitabisa.com/campaign/mprripeduli, masyarakat bisa menyumbangkan sebagian rezekinya melalui transfer bank maupun berbagai penyedia layanan financial technology.
"Target penggalangan donasi diharapkan pada 30 April nanti bisa mencapai sesuai yang diharapkan. Selanjutnya tahap awal akan disalurkan kepada para mitra yang berada dalam ekosistem Gojek untuk membantu meringankan beban biaya harian agar keluarga mereka tetap bisa bertahan di tengah pandemik COVID-19," tuturnya.
Politisi Partai Golkar itu menilai pandemik COVID-19 yang telah melahirkan krisis multidimensi ini tidak bisa dianggap sepele.
Hal itu menurut dia karena bukan hanya menyebabkan krisis kesehatan berupa meningkatnya kematian, melainkan juga krisis pangan hingga krisis finansial yang membuat menurunnya pendapatan dan meningkatkan pengangguran.
"Kelompok masyarakat yang paling terdampak secara signifikan dari kebijakan PSBB terdiri dari masyarakat kelas bawah yang bekerja di sektor informal seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pedagang, buruh, pengemudi bus dan taksi, serta pengemudi ojek, baik ojek online ataupun ojek pangkalan," ujarnya.
Dia mengatakan, banyak dari mereka yang terpaksa kehilangan pekerjaan sementara yang terpaksa tetap bekerja juga mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
Dia menilai, upaya penanganan pandemik COVID-19 bukan seperti lari sprint yang membutuhkan sekadar kecepatan, namun harus seperti lari maraton yang membutuhkan kombinasi kecepatan, sekaligus strategi jangka panjang.
"Karena itu butuh kerja sama semua bangsa untuk bersatu dan saling bergotongroyong melawan COVID-19," katanya.
Acara peluncuran aksi galang donasi itu dikemas sesuai protokol kesehatan karena DKI Jakarta sedang diberlakukan PSBB.
Acara itu juga dihadiri antara lain Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid dan Arsul Sani, Anggota DPR RI Ali Taher, Masinton Pasaribu, Taufik Basari, Syaifullah Tamliha, Aliyah serta Sadarestuwati dan CEO Kitabisa.
Hadir melalui video conference Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdiyat, Syarifuddin Hasan, Hidayat Nur Wahid, Direktur Human Capital Management Telkomsel Irfan A. Tachir, dan CO CEO Gojek Andre Soelistyo.