Beijing (ANTARA) - China pada Kamis memperingatkan soal tindakan balasan dalam menanggapi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menandatangani undang-undang yang menyerukan sanksi atas penindasan yang dilakukan China terhadap kaum Muslim Uighur.
Beijing meminta Washington berhenti mencampuri urusan dalam negerinya.
Kementerian luar negeri China mengatakan dalam satu pernyataan AS harus menanggung semua akibat atas tanggapan apa pun dari Beijing dan mendesak Washington untuk menghentikan tindakan yang merugikan kepentingan China.
Sebelumnya Reuters memberitakan bahwa Trump telah menyetujui UU tentang pengenaan sanksi terhadap mereka yang menindas Muslim Uighur. Kongres AS secara hampir mufakat meloloskan rancangan undang-undang tentang perlakukan China terhadap Muslim Uighur.
Washington memprediksi ada lebih dari setengah juta orang Muslim Uighur tinggal di kamp-kamp yang dibangun penguasa China.
Namun Trump mengatakan bahwa UU itu bersifat menganjurkan dan bukan mewajibkan kepada lembaga pemberi sanksi sebab semua syarat-syarat pemberian sanksi yang bersifat mewajibkan tak terpenuhi.
Reuters
Berita Terkait
RSUD Supiori harap tambahan tenaga dokter OAP lulusan kedokteran China
Minggu, 10 November 2024 12:41
LKBN ANTARA tekankan kolaborasi media di forum investasi GBA China
Jumat, 8 November 2024 19:21
Biak Numfor jajaki ekspor perikanan ke Amerika dan China
Senin, 6 Mei 2024 2:40
Presiden Jokowi saksikan Kesepakatan Kerja Sama PLN dengan sembilan perusahaan di ICBF China 2023
Senin, 30 Oktober 2023 14:19
BPS sebut China negara tujuan ekspor terbesar di Papua
Selasa, 17 Oktober 2023 1:44
Kemenhub sampaikan duka cita atas kecelakaan pesawat China Eastern Airline
Selasa, 22 Maret 2022 20:36
Fakta-fakta Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang jatuh
Selasa, 22 Maret 2022 15:43
Menhan Prabowo terima kunjungan Komandan Komando AS wilayah Indo-Pasifik
Senin, 21 Maret 2022 18:57