Surabaya (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin Gunadi menyatakan Indonesia sudah mendapatkan 360 juta lebih dosis vaksinasi sebagai upaya mencegah penularan COVID-19 di Tanah Air.
“Alhamdulillah kita bisa dapat dosis vaksinasi untuk 181,5 juta rakyat Indonesia. Karena satu orang dua dosis maka 360 juta lebih dosis sudah didapat,” ujarnya di sela memantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk ratusan kiai di Kantor Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Surabaya, Selasa.
Budi menjelaskan vaksinasi di dunia diharapkan dapat mencapai 70 persen kekebalan komunal dari jumlah 7,8 miliar manusia, atau artinya ada 5,5 miliar dosis atau sekitar 11 miliar dosis yang sangat dibutuhkan dengan cepat.
Terdapat empat jenis vaksin yang diperoleh Indonesia, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer dan diharapkan tuntas pelaksanaan vaksinasinya dalam kurun waktu 12 bulan.
“Kapasitas produksi vaksin di dunia sekitar 3-4 miliar. Jadi, ketika dapat maka tidak bisa memilih, sebab istilahnya kita rebutan seluruh dunia,” ucapnya.
Sementara pada pelaksanaan vaksinasi, Menkes Budi menyaksikan suntikan dosis kedua menggunakan vaksin berjenis Sinovac kepada KH Anwar Mansur, KH Agoes Ali Masyhuri, KH Anwar Iskandar dan KH Abdul Matin.
Setelah itu, dilakukan vaksinasi dosis pertama menggunakan vaksin AstraZeneca kepada kiai muda, antara lain KH Muhammad Muslih, KH Jazuli Soleh Chosim, KH Ainul Mubarrok, KH Lukmanul Hakim serta ratusan kiai lainnya.
“Dengan kiai PWNU Jatim berkenan divaksin, maka diharapkan bisa membangkitkan keyakinan masyarakat berkenan memakai vaksin ini yang dipastikan aman,” tuturnya.
Di tempat sama, Wakil Ketua Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar menegaskan bahwa program vaksinasi ini wajib diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami ambil keputusan bagi umat Islam, warga NU melaksanakan vaksinasi hukumnya adalah wajib. Menjaga keselamatan jiwa bagian kewajiban,” tuturnya.
Gus War, sapaan akrabnya, menegaskan vaksin AstraZeneca yang didatangkan ini dipastikan aman karena negara-negara di Timur Tengah juga menggunakannya.
"Kedua, AstraZeneca berdasar keputusan diambil lembaga berkompeten LBM (Lembaga Bhatsul Masail) adalah suci dan halal. Harapannya, setelah ini mata rantai COVID-19 bisa putus dan Indonesia menuju normalisasi kesehatan, normalisasi ekonomi, normalisasi pendidikan dan lainnya,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kota Kediri tersebut.
Berita Terkait
Presiden Jokowi minta kegiatan sekolah tatap muka diawasi ketat
Senin, 15 November 2021 16:40
Menkes Budi Sadikin : Varian AY.4.2 berpotensi mengkhawatirkan
Senin, 25 Oktober 2021 18:32
Presiden Jokowi minta sisa stok vaksin segera dihabiskan
Jumat, 16 Juli 2021 14:54
Menkes: 6 juta bulk vaksin Sinovac tahap delapan tiba di Indonesia
Minggu, 18 April 2021 13:46
Menkes Budi Sadikin minta lansia di Jayapura divaksinasi COVID-19
Kamis, 15 April 2021 5:18
Menkes Budi Sadikin harap vaksin merah putih dapat digunakan
Rabu, 14 April 2021 16:30
Menkes Budi Sadikin minta Pemprov Papua waspadai tingginya kasus COVID di PNG
Rabu, 14 April 2021 16:29
Menkes Budi kunjungi Papua pantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Rabu, 14 April 2021 14:55