Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungan kerjanya di Papua, Kamis, menjabarkan upaya pemerintah pada era Presiden Joko Widodo dalam membangun Bumi Cenderawasih yang sejahtera.
Menurut jenderal bintang empat itu, saat ini ada beberapa permasalahan yang membuat program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Papua terhambat, salah satunya adalah belum tersosialisasi upaya pemerintah tersebut.
"Bapak Presiden telah memberikan perhatian khusus kepada Papua agar melakukan percepatan pembangunan seperti daerah-daerah lain," ungkap Kapolri.
Mantan Kabareskrim itu menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sedang fokus dalam pembangunan Papua, baik infrastruktur, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Upaya ini, lanjut Sigit, merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengubah paradigma pembangunan dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.
Sigit menbeberkan beberapa pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah yakni beberapa pembangunan jembatan, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI dan Papua Nugini, Bandara, Pelabuhan dan Pasar.
Sedangkan pembangunan infrastruktur lainnya yang akan dilanjutkan, yakni Jalan Trans Papua yang menghubungkan Papua Barat dan Papua, membentang dari Sorong hingga Merauke dengan panjang 4.330,07 km.
Kemudian pembangunan Palapa Ring yang menjangkau 51 kabupaten/kota, pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga mini hidro, pembangunan jalan perbatasan RI-Papua Nugini, Pembangunan Stadion Lukas Enembe, dan lainnya.
Selain itu, upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk membangun SDM unggul Papua, yakni dari segi ekonomi dilakukan pendampingan terhadap UMKM, pengembangan masyarakat berbasis desa, pembangunan bibit babi unggul melalui inseminasi buatan.
Dari segi pendidikan, pemerintah membangun rumah untuk guru, asrama untuk pelajar dan mahasiswa serta memberikan bantuan rehabilitasi infrastruktur sekolah.
Dari segi kesehatan, membangun gedung poliklinik di RSUD Jayapura, program pengobatan gratis, dan pelayanan pengendalian penyakit malaria.
"Pembangunan yang sedang berjalan ini harus didukung dengan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang tentunya menjadi tanggung jawab seluruh pihak dan masyarakat Papua," kata Sigit.
Terkait belum tersosialisasikannya upaya pemerintah membangun Papua, kata Sigit, hal itu diselesaikan melalui tatap muka dan dialog dengan memperhatikan adat istiadat serta frekuensi yang sama sehingga menjadi dasar dalam membangun Papua.
Oleh karena itu, lanjut Sigit, dirinya bersama Panglima TNI saat ini datang langsung ke Papua untuk bertatap muka dan dialog bersama tokoh agama, tokoh adat,dan tokoh masyakarat guna mendapat dukungan dan masukan untuk menyelesaikan segala permasalahan.
Ia berharap melalui dialog ini, masyarakat Papua aktif berperan mewujudkan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia di bumi paling Timur Indonesia.
"Harapan saya masyarakat Papua dapat berperan aktif, bersama-sama menjaga stabilitas keamanan mewujudkan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia Papua yang unggul, serta mampu mengelola sumber daya alam secara maksimal sehingga menjamin kesejahteraan masyarakat Papua," kata Sigit.