Jakarta (ANTARA) - Ada satu curahan emosi terakhir manakala skuad timnas Denmark tiba kembali di Kopenhagen setelah kalah 1-2 melawan Inggris lewat perpanjangan waktu semifinal Euro 2020 di Stadion Wembley yang mengakhiri perjalanan berliku mereka dalam turnamen ini.
Denmark bangkit setelah serangan jantung menimpa Christian Eriksen di lapangan dalam pertandingan pertama mereka dan dari kekalahan pada dua pertandingan pertamanya untuk membuka jalan yang luar biasa ke empat besar di mana mereka disingkirkan Inggris dalam semifinal Rabu itu.
"Senang bertemu kalian, senang itu tidak terjadi online. Ini cara kami mengucapkan terima kasih," kata pelatih Kasper Hjulmand kepada wartawan setelah skuadnya tiba di Bandara Kopenhagen dari London, Kamis.
"Kuat sekali apa yang sudah kami lalui itu dan kini saya mulai meratap lagi," kata dia sambil menahan air mata.
"Kami melanjutkan dengan dua hal, satu kami ingin menang. Kami sudah nyaris, dan kami kesal dan kecewa. Nomor dua, kami ingin menginspirasi dan menyatukan Denmark. Kami akan terus melakukannya."
"Kami berterima kasih atas dukungannya, dan tanpa dukungan itu kami tak akan bangkit kembali, dan kami mengakhirinya dengan memberikan applause kepada orang-orang."
Para pemain dan staf teknis kemudian bertepuk tangan sebagai tanda terima kasih kepada para pendukung yang telah mendukung mereka sepanjang turnamen tersebut.
Banyak pemain menitikkan air mata saat berpelukan sebelum berpisah.
Di luar aula kedatangan, mereka mendapatkan sambutan bak pahlawan ketika teman, keluarga, dan simpatisan bersorak sorai begitu pemain dan staf keluar.
"Ada kebanggaan di balik ini semua, karena ini adalah perjalanan besar. Kami telah melalui seluruh emosi ini dan saya tak pernah mengalami hal serupa ini," kata kapten Simon Kjaer.
Kjaer mengaku telah berbicara dengan Eriksen setelah semifinal itu.
"Dia kecewa dengan hasilnya, tapi dia menikmati waktu bersama keluarganya," tambah Kjaer. Eriksen ditayangkan kembali di depan para suporter yang terkejut dan penonton TV global saat pertandingan fase grup pertama Denmark melawan Finlandia.
UEFA mengatakan Eriksen, pasangannya, dan enam petugas medis diundang menyaksikan final, tapi tak ada konfirmasi mengenai apakah dia akan hadir.
Penjaga gawang Kasper Schmeichel dan gelandang Thomas Delaney mengaku tidak akan menonton pertandingan final Minggu itu ketika Inggris menghadapi Italia di Wembley.
Mereka membicarakan persahabatan yang ditempa dalam apa yang mereka lukiskan sebagai pengalaman seumur hidup.
"Dalam 20, 30, 40 tahun kami akan mengingat perasaan ini. Ini kelompok yang luar biasa," kata Delaney. "Semua yang sudah kami lewati adalah hal yang membekas dalam jiwa."
Berita Terkait
Sudah gagal juara Euro, Inggris diselidiki UEFA terkait final 2020
Rabu, 14 Juli 2021 3:19
MenJadi pencetak gol tertua, Bonucci 'star of the match' final Euro 2020
Senin, 12 Juli 2021 7:46
Sepatu Emas Euro 2020 milik megabintang Cristiano Ronaldo
Senin, 12 Juli 2021 7:41
Luke Shaw pecahkan rekor gol tercepat di final Euro
Senin, 12 Juli 2021 3:35
Ratu Elizabeth doakan timnas Inggris berhasil juara Euro 2020
Minggu, 11 Juli 2021 6:39
Piala Eropa-Tiga duel sengit dalam final Euro 2020
Minggu, 11 Juli 2021 6:13
Pelatih Mancini ingin Italia juarai Euro 2020 dengan sepak bola menyerang
Minggu, 11 Juli 2021 4:03
Bonucci sanjung pelatih Mancini yang obati kekecewaan Piala Dunia 2018
Sabtu, 10 Juli 2021 5:04