Riyadh (ANTARA) - Pemerintah Arab Saudi menggunakan teknologi informasi terbaru untuk membantu mengendalikan pandemi COVID-19 selama musim haji.
Kementerian Haji dan Umrah mengatakan telah meluncurkan "Kartu Pintar Haji" untuk memfasilitasi perjalanan para jemaah. Kartu yang dilengkapi dengan teknologi komunikasi jarak dekat (NFC) itu dapat dipindai oleh mesin secara mandiri di tempat-tempat suci untuk memberikan informasi cepat dan akurat kepada penyelenggara.
Kartu pintar haji merekam data pribadi, medis dan tempat tinggal pemegang kartu. Kartu itu juga memudahkan jemaah untuk menemukan lokasi dan mengakses berbagai tempat.
Kerajaan Saudi juga membagikan sekitar 5.000 gelang pintar kepada jemaah, yang tidak hanya dapat menyimpan informasi pribadi jemaah, namun juga memantau kondisi kesehatan mereka seperti kadar oksigen dalam darah, detak jantung dan potensi paparan virus menular.
Ini adalah tahun kedua berturut-turut pelaksanaan ibadah haji tanpa jemaah dari luar negeri, yang merupakan bagian dari langkah pencegahan COVID-19.
Sekitar 60.000 orang berpartisipasi pada musim Haji 2021, sementara sekitar 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia turut serta dalam pelaksanaan haji 2019.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Arab Saudi umumkan musim haji 2021 aman dari pandemi COVID-19
Jumat, 23 Juli 2021 13:15
Sejauh ini pada musim haji 2021 terbebas dari COVID
Selasa, 20 Juli 2021 15:25
Arab Saudi setujui rencana keamanan pada musim Haji 2021
Senin, 5 Juli 2021 13:49
Marshal GP Arab Saudi dicopot akibat cuitan anti-Hamilton
Minggu, 27 Maret 2022 4:25
Menag Yaqut: Arab Saudi buka pelaksanaan ibadah haji tahun ini
Senin, 21 Maret 2022 12:00
Menhan Prabowo disambut Putra Raja Arab Saudi bahas kerja sama bilateral
Selasa, 8 Maret 2022 1:08
Otoritas Arab Saudi hapus sebagian besar pembatasan COVID-19
Senin, 7 Maret 2022 3:21
Iran jadi wakil Asia pertama lolos ke Piala Dunia 2022
Jumat, 28 Januari 2022 5:26