Biak (ANTARA) - Warga Kabupaten Biak Numfor, Papua diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah dan lingkungan tempat tinggal guna mencegah peningkatan pasien diare dirawat di rumah sakit setempat.
"Saat ini ada sekitar 200 pasien diare dirawat di rumah sakit umum Biak. Ya, untuk menghindari penyakit warga berbagai kampung perlu menerapkan PHBS," kata Direktur RSUD Biak dr Ricardo R. Mayor dikonfirmasi mengenai penanganan pasien diare di Biak, Jumat (4/11).
Ia menyebut salah satu contoh penerapan PHBS di lingkungan rumah, dengan membiasakan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar.
Anak dan orang tua, kata dia, disarankan untuk minum air yang telah dimasak.
"Serta membersihkan tangan dan telapak anak secara teratur setiap habis beraktivitas," ujar Ricardo Mayor.
Dia mengatakan diare menjadi salah satu kasus penyakit yang merebak di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak, akibat minim kebiasaan mereka menerapkan PHBS.
Dia menjelaskan diare suatu kondisi di mana seseorang buang air besar berkali-kali dalam satu hari yang melebihi batas normal, sedangkan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer kental disertai angin atau kentut dari perut.
Dia mengatakan penyebab diare lebih disebabkan rotavirus 40 persen dan sisanya bakteri, parasit, dan alergi.
Ricardo mengatakan diare yang disebabkan oleh rotavirus cenderung tidak berbahaya dan akan sembuh dalam jangka waktu 5-7 hari setelah pasien diberi obat.
Namun, katanya, pada anak-anak diare bisa berbahaya karena berhubungan dengan dehidrasi dan ketahanan tubuh mereka.
"Paling gampang kita mencegah diare dengan menjaga kebersihan lingkungan dan terapkan PHBS di keluarga," kata dia.