Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengajak warga setempat untuk mendukung pembangunan fasilitas umum guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Distrik Ibele, Senin, mengatakan salah satu pembangunan yang dilakukan misalnya pengaspalan Jalan Distrik Ibele-Tailarek.
"Kalau ada kontraktor yang kerja jalan, tolong untuk diberikan rasa aman kepada mereka, tidak harus halang-halangi dengan alasan karena itu proyek di Ibele jadi harus kontraktor dari Ibele," katanya.
Ia mengatakan pembangunan jalan di daerah itu, sesuai dengan permintaan masyarakat sehingga kepentingan oknum atau kontraktor tertentu jangan menghambat pembangunan jalan yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Sebab itu kalau dihambat, pemerintah akan pindahkan ke distrik lain sebab distrik lain juga meminta pembangunan jalan," katanya.
Ia memastikan untuk pembangunan jalan Distrik Ibele sudah dilakukan dua tahun berturut-turut sejak 2021 dan 2022.
"Jalan inikan kita setiap tahun anggarkan, ini sudah dua tahap, tahun depan juga ada. Dan kita akan berupaya terus agar listrik bisa masuk, kalau tidak tahun ini berarti tahun depan juga akan masuk, berbarengan dengan jalan," katanya.
Bupati Jhon Richard Banua menginstruksikan tokoh-tokoh di daerah itu ikut mengawasi agar kualitas pekerjaan sesuai dengan yang dianggarkan pemerintah.
"Kalau soal mutu, tinggal kepala distrik, kepala kampung segera melapor ke dinas terkait kalau mutu kurang cocok. Nanti dinas terkait yang tegur pihak ketiga atau kontraktor," katanya.
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Distrik Ibele Loudwik Mosip menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang memperhatikan terhadap kemajuan warga setempat.
"Terima kasih kepada bupati dan wakil yang sudah programkan, terutama akses jalan Ibele-Tailarek sudah satu kilometer lebih itu sudah dilakukan Tahun 2021, kelanjutan pada Tahun 2022 ini satu kilometer lebih sementara proses pengerjaan," katanya.
Masyarakat mendambakan jalan yang sebelumnya belum beraspal, bisa teraspal dari jalan utama hingga depan kantor distrik maupun puskesmas.
"Tadi kami usulkan juga untuk listrik dan konferensi gereja yang rencana Tahun 2024. Jadi kami minta pemerintah melalui bupati membantu kami menyukseskan konferensi ini," katanya.
Satu usulan lain yang disampaikan terkait dengan jembatan yang selalu dilintasi pelajar antarkampung ke sekolah mereka. Jembatan itu masih terbuat dari kayu sehingga masyarakat mengusulkan untuk diganti dengan jembatan beton.
"Kami usul untuk dibuat permanen supaya ke depan sumber daya pendidikan itu semakin baik karena dukungan sarana prasarana. Lokasi jembatan nya di Kampung Sinage," katanya.