Biak (ANTARA) - Bengkel Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Biak Numfor, Papua mulai memproduksi briket arang dari batok kelapa atau tempurung kelapa untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak tanah untuk memasak.
"Kami sudah produksi briket arang kelapa sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak di rumah," ujar Kepala Disperindag Biak Yubelius Usior di Biak, Rabu.
Yubelius Usior menuturkan bahwa briket arang yang merupakan bahan dari batok kelapa tersebut bisa dijadikan sebagai bahan baku mentah untuk kemudian diolah menjadi briket.
"Yang masih dapat diolah kembali menjadi produk inovatif briket arang kelapa sehingga dapat memberikan nilai tambah untuk keluarga," katanya.
Briket arang kelapa Indonesia, menurut Usior, memiliki potensi untuk ekspor yang besar karena briket kelapa Indonesia yang dinilai terbaik di pasaran Internasional.
Usior mengakui, bahan briket dari arang batok kelapa juga dinilai bersifat lebih aman dan ramah lingkungan karena tidak merusak tanaman seperti tanaman bakau, serta tidak menimbulkan asap.
"Dengan peluang pasar ekspor yang besar, itu berarti kebutuhan bahan baku batok kelapa pun akan semakin besar," ujar Kadisperindag Biak Usior.
Usior berpendapat bahwa meski produk briket batok kelapa masih berskala kecil tetapi membuktikan warga Biak bisa memproduksi briket arang.
"Disperindag Biak terus mengajak anak-anak muda Biak dapat mengolah potensi sumber daya alam kelapa menjadi briket arang," ujar Usior.
Ia optimistis bahwa kemampuan anak-anak muda Biak jika dikembangkan talentanya dapat menambah pendapatan ekonomi bagi kepala keluarga.