Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja bersama Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku gencar melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi MyPertamina kepada masyarakat agar program subsidi tepat sasaran terealisasi dengan baik.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Herman Blaskadit di Jayapura, Selasa, mengatakan sosialisasi tersebut akan dilakukan hingga 16 Desember 2022 dengan melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam tim verifikator.
"Selain pihak Pertamina, kami juga melibatkan instansi terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelautan, kemudian Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan untuk mengawasi penyaluran BBM tepat sasaran bagi masyarakat," katanya.
Menurut Herman, hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya antrian pada yang terlalu menumpuk pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menyediakan bio solar maupun BBM subsidi lainnya.
"Ini adalah langkah kami mengantisipasi terjadinya antrian dan untuk mengawasi penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan menggunakan aplikasi MyPertamina maka kendaraan yang masuk ke SPBU mendapatkan maksimal pengisian seperti kendaraan pribadi roda empat nantinya hanya mendapatkan jatah pengisian 40 liter, kemudian untuk angkutan umum orang/barang roda empat yakni 60-80 liter.
"Jadi dalam sehari warga yang memiliki kendaraan roda empat hanya dapat membeli sesuai jatah yang telah ditetapkan pemerintah," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu pihaknya berharap PT. Pertamina dan instansi terkait untuk memberikan sosialisasi kepada pengusaha, pemilik kendaraan di terminal-terminal, angkutan penumpang umum agar dapat segera dilakukan registrasi.