Sentani (ANTARA) - Sekolah Adat Negeri Papua di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, meluluskan sebanyak 76 siswa setelah menyelesaikan kurikulum muatan lokal bahasa ibu yang terintegrasi ke pendidikan formal.
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua Orgenes Monim di Sentani, Sabtu, mengatakan Sekolah Dasar (SD) Negeri Inpres Abeale 1 di wilayah ini merupakan pilot project pengembangan kurikulum bahasa ibu.
“Untuk pertama kali kami meluluskan siswa pada sekolah formal yang telah terintegrasi dengan sekolah adat dalam menyelesaikan kurikulum muatan lokal,” katanya.
Menurut Orgenes, ada sebanyak 76 siswa kelas enam di SD Negeri Inpres Abeale 1 yang telah menyelesaikan kurikulum muatan lokal dan menerima ijazah dari Sekolah Adat Negeri Papua.
“SD Negeri Inpres Abeale 1 Sentani merupakan sekolah pertama dan menjadi angkatan pertama meluluskan siswa dengan dua ijazah yakni formal dan dari sekolah adat,” ujarnya.
Dia menjelaskan selama enam tahun siswa mengikuti pendidikan formal bersamaan dengan pendidikan sekolah adat dengan mata pelajaran muatan lokal.
“Dalam mata pelajaran muatan lokal ini siswa belajar tentang bahasa ibu, budaya, adat istiadat, tata krama, dan kuliner Papua,” katanya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura yang telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 21/2021 tentang kurikulum muatan lokal bahasa ibu sehingga Sekolah Adat Negeri Papua telah terintegrasi ke dalam pendidikan formal.
“Kami juga berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah menjalankan kurikulum muatan lokal pada pendidikan formal sehingga siswa dapat mengenal budaya dan tradisi Papua,” ujarnya.