"Beras yang beredar di Merauke merupakan beras asal Thailand dan Vietnam yang didatangkan dari Surabaya, " kata Firman Mando kepada Antara, Jumat.
Dihubungi dari Jayapura, Kabulog Merauke mengakui, didatangkannya beras dari Surabaya akibat pembelian beras dari petani yang masih rendah yakni hingga bulan September tercatat 1.082 ton sedangkan target mencapai 16 ribu ton.
Masih minimnya pembelian beras dari petani disebabkan HET tercatat Rp 9.950 per kilogram dan itu harga di gudang Bulog Merauke, sedangkan di tingkat petani saat ini berkisar Rp11.500 hingga Rp 12.500 per kilogram.
"Akibat jauhnya perbedaan harga beras mengakibatkan para petani enggan menjual berasnya ke Bulog, " aku Firman.
Kepala Bulog Merauke mengakui, selain melayani kebutuhan untuk golongan anggaran yang ada di empat kabupaten yang ada di Papua Selatan juga melayani untuk Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Setiap bulannya kebutuhan untuk golongan anggaran mencapai sekitar 500 ton, sedangkan untuk bantuan pangan ke masyarakat sebanyak 771 ton.
Bulog saat ini memiliki 11unit gudang penyimpanan beras di Merauke, kata Kepala Bulog Merauke Firman Mando.
Bulog saat ini memiliki 11unit gudang penyimpanan beras di Merauke, kata Kepala Bulog Merauke Firman Mando.