Polisi Jayapura pastikan pemilu Perbatasan Skouw RI-PNG aman

Sentani (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jayapura Kota memastikan pemilihan umum (Pemilu) Presiden-Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kota pada 14 Februari 2024 di wilayah Perbatasan Skouw RI-PNG aman dan kondusif.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Victor D Mackbon melalui Kapolsub Sektor Skouw Perbatasan RI-PNG Ipda Alexander Yarisetouw di Kota Jayapura, Rabu mengatakan menjelang pemilu pihaknya gencar melakukan patroli dan sweeping atau razia minuman beralkohol di wilayah perbatasan.

“Kami sudah gencar melakukan sweeping minuman beralkohol hampir setiap hari hingga pelaksanaan pencoblosan pada 14 Februari 2024,” katanya.

Menurutnya, patroli dan sweeping yang dilakukan bersama Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/Tombak Saksi sangat efektif karena minuman beralkohol yang dibawa dari Kota Jayapura sering digagalkan.

“Kita tahu bersama minuman beralkohol atau minuman keras (miras) ini merupakan pemicu untuk tindak kejahatan yang terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia terutama di Papua,” ujarnya.

Dia menjelaskan untuk memastikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Skouw Perbatasan RI-PNG aman maka salah satunya mencegah masukan dan peredaran miras di perbatasan.

“Dengan kekuatan anggota tujuh personel maka akan dimaksimalkan untuk pengamanan bersama anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/Tombak Sakti untuk memastikan Pemilu dapat berlangsung dengan aman dan lancar,” katanya.

Dia menambahkan kekuatan personel akan ditambah dari Polsek Muara Tami maupun Polresta Jayapura Kota kalau di wilayah perbatasan ini terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Tentu kita semua berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan, sehingga masyarakat bisa merayakan pesta demokrasi dengan baik dan aman,” ujarnya.

Seminggu sebelum pencoblosan anggota Polsub Sektor Skouw Perbatasan RI-PNG akan melakukan patroli hingga ke tapal batas negara untuk memastikan tidak ada gerakan-gerakan yang dapat membahayakan kedaulatan bangsa dan terganggunya Kamtibmas.