Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua menyalurkan bantuan kepada keluarga nelayan yang meninggal di laut senilai Rp209 juta.
Orgenes Sapranim, nelayan yang berasal dari Kampung Kendate, Depapre, Kabupaten Jayapura dinyatakan hilang Jumat (16/2) dan ditemukan pada Kamis (22/2) di perairan Papua Nugini (PNG).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura Rudi A Saragih di Sentani, Senin mengatakan santunan yang diberikan kepada nelayan merupakan tindak lanjut kerja sama pihaknya dengan BPJS Ketenagakerjaan.
“Total pemberian santunan yang digabungkan dana kematian dan dana beasiswa menjadi Rp209 juta,” katanya.
Menurut Saragih, uang senilai Rp209 juta itu dibagi dana kematian dengan beasiswa tiga orang anak dari almarhum Orgenes Sapranim.
“Rinciannya Rp75 juta biaya kematian, dan Rp134 juta biaya pendidikan untuk ketiga anaknya dari BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan kejadian ini maka nelayan di Kabupaten Jayapura diharapkan dapat mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami mendorong hal ini, ketika ada kecelakaan kerja tentu nelayan bersangkutan bisa memperoleh santunan,” katanya.
Dia menambahkan setiap nelayan yang telah terdaftar menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan maka wajib membayar iuran Rp17 ribu per bulan.
“Sebagai pemerintah daerah kami sampaikan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah menyalurkan santunan kecelakaan kerja kepada nelayan yang menjadi korban kecelakaan saat melaut,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi menyerahkan secara simbolis santunan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada keluarga almarhum Orgenes Sapranim pada apel pagi di Lapangan Kantor Bupati Jayapura, Senin (4/3).