Sentani (ANTARA) - Pemerintah (Pemkab) Jayapura, Papua mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI segera memfungsikan tol laut di pelabuhan peti kemas Depapre.
Pelabuhan peti kemas atau kontainer Depapre mulai dibangun sejak 2017 hingga telah rampung pada akhir 2023.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay di Sentani, Sabtu mengatakan dengan program tol laut akan memperlancar pembangunan di wilayah pedesaan atau perkampungan di kawasan tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP).
“Tol laut kalau difungsikan di pelabuhan peti kemas Depapre maka harga-harga barang akan murah dan ekonomi masyarakat dapat terus meningkat,” katanya.
Menurut Delila, dengan tol laut juga maka harga barang di Papua khususnya Jayapura dapat terkontrol dan inflasi mudah dikendalikan.
“Dengan tol laut maka harga pengiriman barang akan jauh lebih murah dibanding sebelum ada program tol laut maka ini harus segera diaktifkan oleh Kemenhub RI,” ujarnya.
Dia menjelaskan distributor dan pedagang juga tidak bisa menaikkan harga barang seenaknya ketika program tol laut difungsikan.
“Masyarakat Papua akan memperoleh kebutuhan pokok dengan mudah dan harganya pun terjangkau,” katanya.
Dia menambahkan perekonomian masyarakat Papua akan terus bertumbuh ketika pelabuhan peti kemas Depapre difungsikan dan program tol laut dijalankan.
“Masyarakat pesisir Depapre dan sekitarnya akan memperoleh keuntungan dari pengoperasian pelabuhan peti kemas Depapre dan tol laut sehingga kesenjangan sosial dapat diatasi,” ujarnya.