Sentani (ANTARA) - Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua mengemukakan memiliki 786 sekolah yang tersebar di enam provinsi untuk menunjang kualitas sumber daya manusia (SDM) orang asli Papua (OAP).
786 sekolah tersebut, mulai dari SD-SMA/SMK tersebar di Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua Joni Y Betaubun di Sentani, Jumat, mengatakan sekolah-sekolah YPK tersebut ada di Tanah Papua sejak tahun 1960-an dan banyak membantu SDM daerah ini.
“Banyak lulusan YPK saat ini bekerja di sektor pemerintahan maupun swasta di Papua dan luar Papua,” katanya.
Menurut Joni, jumlah siswa dari 786 sekolah YPK yang terdata hingga saat ini kurang lebih 84.000 orang dan tengah menempuh pendidikan, serta kurang lebih 6.000 guru.
“Sekolah YPK rata-rata siswanya hampir 80-85 persen merupakan orang asli Papua, karena memang tujuan kami memberikan kesempatan bagi generasi muda Papua untuk mendapatkan pendidikan layak,” ujarnya.
Dia menjelaskan lima yayasan pendidikan pelopor di Papua yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 21 tahun 2021 tentang otonomi khusus (Otsus), yakni Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK), Yayasan Pendidikan Kristen (YPK), Yayasan Pendidikan Advent (YPA), Yayasan Pendidikan Gereja-Gereja Injili (YPGGI), dan Yayasan Pendidikan Islam (Yapis).
“Jadi, lima yayasan ini mendapat perhatian penuh dari pemerintah melalui undang-undang Otsus, karena kehadiran mereka di Tanah Papua sudah lebih dari 50 tahun,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap sekolah-sekolah YPK maupun lainnya mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota di enam provinsi Tanah Papua.
“Kami bersama empat yayasan pendidikan lainnya merupakan pelopor untuk terus mendapatkan perhatian, sehingga bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam membangun SDM OAP di enam provinsi di wilayah Papua,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: YPK miliki 786 sekolah di enam provinsi untuk menunjang SDM OAP