Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Papua gencar menghadirkan produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) sebagai salah satu upaya dalam menekan laju perambahan hutan atau illegal logging.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua Aristoteles Ap di Jayapura, Kamis, mengatakan dengan gencar mendorong pengelolaan HHBK ini maka masyarakat dapat menjadi penjaga kawasan konservasi sesuai fungsinya.
“Provinsi Papua kaya dengan hasil alamnya oleh sebab itu kami terus memberikan pelatihan dan bantuan yang dapat menghasilkan HHBK,” katanya.
Di Kabupaten Keerom pihaknya memberikan bantuan kepada dua kelompok tani yakni Sawanawa dan Skanto.
"Selain pemberian itu kami juga memberikan pelatihan bagi para petani agar meningkatkan keterampilan dan produktivitas dalam memanfaatkan bantuan yang diberikan," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan terus menghadirkan HHBK maka dapat mencegah erosi dan meningkatkan kualitas lingkungan dan pengaturan tata air.
"Banyak pelatihan yang telah kami berikan mulai dari hulu hingga ke hilir, oleh sebab itu peningkatan kualitas ini yang masih menjadi tugas pemerintah agar HHBK Provinsi Papua semakin terkenal," katanya.
Apalagi pihaknya telah menghadirkan galeri penjualan produk-produk HHBK sehingga mempermudah masyarakat saat mencari oleh-oleh khas Papua.