Biak (ANTARA) - Umat Buddha Dharma Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyuguhkan hiburan atraksi tarian Barongsai dan pemasangan 1.000 lampion untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pada Rabu.
"Tarian Barongsai biasa ditampilkan saat perayaan Tahun Baru Imlek.Ya selain memberikan hiburan untuk warga Biak juga sudah menjadi tradisi warga etnis Tionghoa," ujar Pandito Majelis Buddha Dharma Biak Numfor Bante Prawira di Biak,Rabu.
Sedangkan untuk pemasangan 1.000 lampion, menurut dia, saat perayaan Imlek biasanya berwarna merah sebagai simbol menerangi kehidupan pada masa depan.
Bahkan warna merah pada lampion, lanjut Bante, sebagai lambang kesatuan, kemakmuran dan rezeki.
Bante menyebut, pemasangan lampion pada saat Imlek dipercaya akan memberikan jalan terang dan rezeki bagi para penggunanya.
"Ada banyak makna kehidupan di balik 1.000 lampion yang menyala di area Vihara Buddha Dharma dan rumah kediaman warga keturunan Tionghoa di Biak," katanya.
Ketua Yayasan Buddha Dharma Biak Robby Kurniawan berharap dengan atraksi tarian Barongsai dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Biak Numfor.
"Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili diharapkan dapat meningkatkan kehidupan yang lebih baik dan saling mengasihi sebagai umat manusia ciptaan Tuhan," katanya.
Atraksi Barongsai ditampilkan pada dua tempat di kawasan Vihara Buddha Dharma dan area perbelanjaan Jalan Imam Bonjol Kelurahan Fandoi Distrik Biak Kota.