Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat agar aktif melakukan pemantauan kenaikan harga bahan pokok selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah untuk memastikan ketersediaan barang.
Pada kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Papua, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Kota Jayapura, Kamis, Ramses menyatakan kegiatan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi.
"Posisi inflasi di Papua berada di 0,6 persen dan itu masih kategori aman, hanya saja bagaimana menjaga hal tersebut tidak naik dan turun,” kata Ramses.
Menurut Ramses, hal ini penting dilakukan untuk mencegah kenaikan harga yang tidak terkendali dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup untuk masyarakat selama bulan Ramadhan.
“Memang ada beberapa komoditas yang menjadi perhatian pemerintah seperti minyak goreng sedang dalam proses distribusi ke Papua, belum lagi tadi ada cabai dengan terdapat satu kabupaten yang mengalami surplus dan daerah kekurangan,” ujarnya.
Dia menjelaskan pada intinya semua aman dan terkendali, namun memang TPID tidak boleh lengah harus terus melakukan pemantauan khususnya pada hari besar keagamaan seperti ini diperkirakan akan terjadi lonjakan kebutuhan.
Ramses juga mengingatkan kepada Pertamina untuk menjamin distribusi bahan bakar minyak (BBM), sehingga tidak mempengaruhi kelancaran distribusi logistik.
Ia menambahkan, seperti diketahui Provinsi Papua merupakan daerah paling timur yang sangat jauh dari kilang minyak, sehingga jika terjadi keterlambatan pendistribusian BBM dikhawatirkan akan berdampak meluas.
“BBM ini merupakan salah satu komponen yang harus disiapkan dengan baik, agar penyaluran logistik di Provinsi Papua berjalan lancar khususnya pada momen bulan puasa,” ujarnya lagi.