Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan memanen bawang merah di lahan seluas empat (4) hektare di Kampung Argolik, Distrik Piramid.
Panen bawang merah dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Jayawijaya Ronny Elopere didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J Hendri Tetelepta dan beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Wabup Jayawijaya Ronny Elopere di Wamena, Selasa mengatakan alam yang Tuhan berikan bagi masyarakat daerah ini sangat luar biasa, tanpa dengan dukungan pupuk tetapi bawang merah dapat tumbuh dengan baik.
“Kami sangat bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa karena memberikan tanah yang sangat subur di Jayawijaya, Tanpa adanya pupuk, bawang merah dapat tumbuh subur di Kampung Argolik, Distrik Piramid,” katanya.
Menurut dia, lahan di kawasan ini masih luar maka penanaman selanjutnya harus didukung oleh OPD teknis dalam hal ini Dinas Pertanian supaya hasil panen selanjutnya lebih banyak lagi.
“Kami harap masyarakat dan OPD teknis bisa bekerja sama supaya hasil panen bawang merah pada tahap selanjutnya bisa lebih banyak. Maka perlu perluasan lahan yang lebih optimal dari saat ini,” ujarnya.
Ia juga mendorong dinas tenaga kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya untuk lebih aktif lagi memasarkan hasil bumi masyarakat di 328 kampung.
“Dengan hasil bawang yang banyak saat ini tidak mungkin dipasarkan di Kota Wamena, maka kami berharap ada hubungan kerja sama dengan kabupaten lain di tanah Papua supaya hasil ini bisa dipasarkan ke sana,” katanya.
Ia menambahkan sejauh ini informasi yang diperoleh dari Disnakerindag bahwa ada empat Perusahaan atau koperasi yang mengirimkan hasil bumi dari Kabupaten Jayawijaya ke Kabupaten Mimika memanfaatkan program jembatan udara.
“Kami harapkan program ini efektif sehingga hasil bumi masyarakat di 328 kampung bisa dipasarkan dan mereka memperoleh keuntungan. Karena pemasaran ini yang menjadi masalah ketika musim panen, karena tidak mungkin di jual semuanya di pasaran setempat, harus keluar daerah,” ujarnya.