Jayapura (ANTARA) - Kementerian Sosial menyebutkan tiga Sekolah Rakyat di Provinsi Papua segera dibangun di Kabupaten Kepulauan Yapen, Sarmi, dan Biak Numfor, dengan menyasar anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Kepala Balai Besar Regional VI Kemensos RI Jhon Mampioper di Jayapura, Kamis, mengatakan program ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025–2026 sebagai bagian dari komitmen pemerintah membuka akses pendidikan secara merata.
"Pada ajaran baru ini kami menerima 300 siswa di tingkat SMA, di mana hal ini menandakan bahwa para bupati di daerah sangat perhatian menerapkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem," katanya.
Menurut Jhon, pendirian Sekolah Rakyat di Provinsi Papua merupakan bagian dari upaya pemerintah membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi anak-anak kurang mampu.
"Seleksi untuk anak-anak kurang mampu ini sangatlah ketat, di mana kami melakukan pengecekan langsung, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan orang tua dan pendidikan terakhirnya," ujarnya.
Dia menjelaskan, Pemprov Papua sendiri telah mengusulkan lahan 10 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat di mana lokasinya berada di Kampung Maribu, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
"Pemprov Papua mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat untuk jenjang SD, SMP dan SMA dan berpola asrama dan rencananya setelah diverifikasi akan dibangun tahun ini oleh pemerintah pusat," katanya lagi.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua Yohanes Walilo mengatakan pihaknya sangat mendukung pembangunan tersebut karena ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas SDM.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat karena telah memperhatikan pendidikan generasi Papua yang lebih baik lagi," katanya.
Sebelumnya telah dilakukan rapat koordinasi terkait persiapan Sekolah Rakyat di Provinsi Papua bertempat Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Kamis (5/6).