Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, mengatakan bahwa sebenarnya peta jaringan kelompok separatis bersenjata di Papua sudah diketahui oleh Polri, TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Tapi mereka tidak bisa melakukan upaya penangkalan karena dibutuhkan payung politik dan hukum serta dukungan publik yang positif," kata Mahfudz di Jakarta, Jumat, menanggapi terjadi aksi penembakan di Papua.
Komisi I DPR RI, kata dia, mendukung Polri dan TNI mengungkap pelaku penembakan aparat dan warga sipil di Papua dan menjalankan proses hukum terhadap pelaku.
"Selama ini sudah banyak korban aparat polisi dan TNI serta warga sipil dari rangkaian serangan bersenjata kelompok-kelompok separatis. Dukungan masyarakat dibutuhkan untuk memudahkan tugas Polri yang dibantu TNI," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Peristiwa penyerangan terhadap anggota TNI terjadi dua kali pada Kamis (21/2) di wilayah yang berbeda di Papua.
Penyerangan terhadap pos TNI di Tingginamut, Kabupaten Puncak Jaya, terjadi pada pukul 09.30 WIT dan mengakibatkan satu anggota TNI gugur dan seorang lainnya luka karena tertembak.
Penyerangan anggota Koramil di Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, juga diserang pada pukul 10.30 WIT dan tujuh orang tewas karenanya.
(zul)