Merauke (Antara Papua) - Pemerintah Merauke, Provinsi Papua, tengah menjalin kerja sama bidang pangan dengan Pemerintah Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Bupati Merauke Frederikus Gebze di Merauke, Sabtu, mengaku tengah membangun kerja sama dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di bidang pangan.
"Kami tengah membangun kerja sama menyangkut pangan, dan Pemerintah Kota Bandung akan meminta beras dari kita," ujarnya.
Menurut dia, Pemkot Bandung membutuhkan dukungan beras untuk pemenuhan kebutuhan Aparat Sipil Negara (ASN).
Melalui kerja sama itu, Pemkab Merauke akan memperoleh bantuan perangkat komputer dari Bandung, untuk selanjutnya diterapkan konsep kota cerdas yang diharapkan membantu masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada secara efisien dan efektif, serta memberikan informasi tepat kepada masyarakat.
"Kita MoU dengan Pemerintahan Kota Bandung, mudah-mudahan kalau ini bisa berjalan kita akan dibantu 300 `software` untuk Bandung "Smart City" pindah di kita," ujarnya.
Selain itu, Pemkab Merauke jhuga tengah menjajaki jalinan kerja sama dengan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Pemerintah Kota Surabaya.
Pembicaraan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait pengembangan bidang pertanian, khususnya padi, juga telah dilakukan.
"Informasi kerja sama dengan Kota Bandung juga sudah sampai ke Ahok, dia juga akan melakukan hal yang sama, demikian pula dengan Rismaharini," kata Frederikus.
Jalinan kerja sama itu, kata dia, menjadi tantangan sekaligus peluang yang siap dipenuhi, oleh karena itu masyarakat Merauke harus tetap bersemangat mendorong pengembangan sektor pertanian.
"Untuk pengembangan itu, maka SDM menjadi kebutuhan yang kita kembangkan dan pemerintah akan terus menggandeng berbagai elemen seperti perguruan tinggi yang ada," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa kini tengah dibangun koodinasi lagi dengan beberapa daerah di Papua Nugini (PNG) seperti Fiji dan Solomon untuk menerima beras yang diproduksi masyarakat lokal Merauke.
"Sedang dilakukan jejak pendapat di sana untuk apakah mereka mau menerima beras kita. Dan sudah dilakukan pendekatan oleh kepala perbatasan," kata Frederikus. (*)