Yayasan: warga Merauke mulai terima ODHA di lingkungan sosial

Merauke (Antara Papua) - Warga Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, mulai menerima Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di lingkungan sosial atau di pemukiman warga, kata Sekretaris Yayasan Santo Antonius Jago Bukit.

"Masyarakat tidak lagi menganggap penderita HIV/AIDS seperti hantu, tidak lagi karena intervensi kita cukup kuat untuk masyarakat," kata Jago di Merauke, Senin.

Beberapa tahun lalu, kata dia, memang masyarakat Merauke mendang ODHA dengan sebelah mata, bahkan sulit menerima mereka di lingkungan sosial, namun sekarang ada beberapa ODHA binaan yang tidak tinggal di penampungan melainkan tinggal di pemukiman warga.

"Sekarang ada 35 ODHA dampingan kita. Yang tinggal di sanggar itu sekitar 15 orang. Yang lainnya tinggal di rumah," katanya.

Walau sebagian ODHA tinggal dan berbaur bersama masyarakat, Jago memastikan mereka tidak akan menyebarkan penyakit sosial itu kepada masyarakat sebab pembekalan dan pendampingan rutin dilakukan kepada warga Merauke.

"Kita rutin adakan pelatihan keluarga tentang bagaimana supaya tidak terinfeksi, pelatihan bagi ODHA supaya dia tidak menyebarkan virus itu ke orang lain," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini berbagai sponsor yang berasal dari pihak luar negeri tidak lagi diterima oleh lembaga social yang juga bergerak di bidang pendidikan itu sebab.

Sekarang pemkab yang sponsor dan karena berbagai bantuan diberikan, armada kita sudah cukup kuat. Biaya operasionalnya juga cukup tinggi dan Yayasan Santo Antonius (Yasanto) sendiri tidak punya uang, itu pemkab yang bantu, katanya.

Hampir 90 persen dari ratusan kampung di Merauke, kata dia, sudah kita jangkau Yasanto untuk menyebar luaskan informasi tentang HIV/AIDS.

"Kita akan terus berkolaborasi dengan pemkab, siapa pun bupatinya `welcome` untuk kerja sama karena program yang kita laksanakan adalah program masyarakat," katanya. (*)