Jayapura (Antara Papua) - Utusan dari tiga kabupaten di Provinsi Papua menggelar pengobatan massal penyakit kaki gajah (filariasis) pada bulan November 2016.
"Kenapa kita belum berhenti melakukan pengobatan massal terhadap penyakit kaki gajah ini karena tiga Kabupaten baru akan melakukan pengobatan massal penyakit itu pada bulan ini," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Papua, Aaron Rumainum, di Jayapura, Selasa.
Aaron mengatakan, ketiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Timika, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Waropen.
Kabupaten Timika, kata dia, baru akan malakukan pengobatan massal penyakit kaki gajah (filariasis) pada November ini.
Demikian juga dengan Kabupaten Waropen dan Kabupaten Sarmi. "Kabupaten Sarmi sudah melakukan pengobatan massal penyakit kaki gajah, sebanyak dua ribu warga sudah dijaring untuk minum obat kaki gajah," ujarnya.
Menurut dia, kabupaten lainnya di Papua sudah melakukan pengobatan massal penyakit kaki kaki gajah pada Oktober lalu.
Kabupaten yang sudah melakukan pengobatan massal/minum obat kaki gajah secara massal di antaranya Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Nabire, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori dan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Ia menambahkan, penyakit kaki gajah ini harus terus menerus dicegah karena ditularkan lewat gigitan nyamuk yang terinfeksi baik nyamuk malaria maupun nyamuk demam berdarah.
"Jadi, semua nyamuk malaria hanya satu jenis nyamuk, nyamuk demam berdarah hanya satu jenis nyamuk yang bisa menyebarkan penyakit kaki gajah," ujarnya.
Kementerian Kesehatan telah mencanangkan bulan eliminasi penyakit kaki gajah pada 1-30 Oktober dan akan berlangsung hingga tahun 2020. (*)