Asmat (Antaranews Papua) – Bupati Asmat Elisa Kambu menyebut calon penerima manfaat program Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera (Bangga Papua) di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, terdata sebanyak 8.706 jiwa.
Elisa Kambu menyebut hal itu saat mensosialisasikan Bangga Papua di Distrik (kecamatan) Fayit, Kabupaten Asmat pada Kamis (16/8).
"Program Bangga Papua ini merupakan kebijakan gubernur untuk memberikan uang tunai Rp200 ribu kepada setiap anak orang asli Papua yang usianya di bawah empat tahun," kata Elisa.
Ia mengatakan dana bantuan sosial itu rencananya disalurkan pada Agustus-September 2018. Uang tersebut akan ditransfer ke masing-masing rekening ibu penerima manfaat, dan digunakan untuk membeli kebutuhan anak seperti susu, makanan tambahan dan pakaian.
"Tahun ini kita mendapatkan 9.700 anak dengan total anggaran sebesar Rp30 miliar. Kita akan atur mekanisme penyalurannya, supaya cepat mengenai sasaran dan tepat penggunaannya," katanya.
Orang nomor satu di Kabupaten itu mengharapkan agar masyarakatnya benar-benar memanfaatkan program pemerintah demi kebaikan generasi muda pada masa mendatang. Warga diharapkan melapor jika ada kelahiran di kampung.
"Dengan begitu bisa segera dicatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, selanjutnya didaftarkan untuk mendapatkan hak mereka," ujarnya.
Elisa menambahkan, program Bangga Papua selaras dengan program Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Asmat.
"Juga selaras dengan perlindungan sosial lainnya yang diturunkan pemerintah pusat, seperti Program Keluarga Harapan. Semua program pemerintah ini harus dimanfaatkan baik," katanya.